SuaraLampung.id - Kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono ke tambak udang Dipasena, Tulangbawang, membawa harapan besar bagi para petambak.
Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung) Suratman mengharapkan revitalisasi tambak Dipasena dapat segera terealisasi.
"Tadi setelah Menteri Kelautan meninjau secara langsung, telah kembali memberi harapan kepada petambak yang ada di Dipasena untuk kembali bangkit," ujar Suratman saat dihubungi, Selasa (15/6/2021) dilansir dari ANTARA.
Ia mengatakan dengan peninjauan langsung tersebut diharapkan revitalisasi total tambak Dipasena dapat terlaksana dengan cepat.
Baca Juga: Ini Pesan Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti ke Petambak Dipasena
"Revitalisasi total diharapkan dapat terlaksana dengan cepat, sehingga produksi udang di kemudian hari dapat meningkat dan kesejahteraan petambak membaik," ucapnya.
Menurutnya, dengan kembalinya produktivitas petambak udang Dipasena, selain dapat meningkatkan produksi secara lokal dapat pula menambah produksi udang secara nasional.
"Kawasan tambak ini memiliki luas sekitar 6.800 hektare, dan 17.139 petak. Di mana 14.609 petak produktif dan 2.530 petak tidak produktif. Bila semua dapat produktif tentu produksi udang vaname pun akan bertambah," katanya.
Dia menjelaskan revitalisasi secara swadaya sebelumnya telah dilakukan oleh para petambak salah satunya dengan membenahi kanal, inlet (pintu air masuk), dan outlet (pintu air keluar).
"Kebetulan telah ada bantuan dari pemerintah yakni dua buah alat berat sehingga telah ada perbaikan swadaya dari petambak untuk kanal, inlet, outlet sebab memang telah terjadi pengendapan sedimen di tambak," ujarnya pula.
Baca Juga: Ini Penyebab Kematian Pria dengan Kepala Membusuk di Rawa Tulangbawang
Suratman menjelaskan dengan potensi yang dimiliki oleh Dipasena dan revitalisasi secara cepat, kenaikan produksi udang secara nasional diharapkan dapat segera terwujud.
"Kami petambak yakin Dipasena punya potensi luar biasa, namun perlu pula dukungan untuk memperbaiki infrastruktur budidaya dan perlu pula pelatihan agar pembudidayaan udang dapat terlaksana dengan baik serta sesuai standar," katanya lagi.
Kawasan tambak Bumi Dipasena dengan jumlah 6.500 kepala keluarga yang mendiami kawasan tersebut, memiliki volume produksi mencapai 30 hingga 70 ton per hari, atau bila dikonversikan mencapai Rp1,08 triliun per tahun. (ANTARA)
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Cemburu, Pemuda di Way Kanan Sebar Foto tak Senonoh Pacar Sendiri ke Medsos
-
Hasil Survei LSI di Pilgub Lampung 2024: Siapa Unggul, Arinal-Sutono atau Mirza-Jihan?
-
Bukan Guru, Pelaku Pencabulan Siswi SDIT di Bandar Lampung Ternyata Ketua Yayasan
-
UMKM Pulau Pasaran Sambut Gembira Penghapusan Utang UMKM
-
Air Kolam Renang Bisa Diminum? Wanita Asal Bandar Lampung Tertipu Iklan Instagram