SuaraLampung.id - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Wahyu Sakti Trenggono mengunjungi tambak Dipasena, Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung, Selasa (15/6/2021).
Pada kunjungan ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono menyempatkan diri berdialog dengan para petambak Dipasena.
Saat dialog, para petambak Dipasena menginginkan revitalisasi dan solusi komprehensif dari permasalahan yang terjadi di bumi Dipasena.
Menteri Wahyu Sakit Trenggono merespons keluhan petambak Dipasena, yang menginginkan revitalisasasi dan solusi komprehensif. Solusi komprehensif yang dimaksud, menurut Menteri Wahyu Sakti, yaitu komitmen masyarakat untuk maju bersama dan tidak hanya meminta bantuan.
Menteri Wahyu Sakti mengungkapkan syarat menjadi tambak moderen yaitu, pertama adanya irigasi tambak, tandon, instalasi pengolahan limbah, kolam budidaya, pakan mandiri, penyuplai, dan laboratorium.
"Integrasi ini harus menjadi satu kesatuan dan masyarakat melihat itu dari transparan, seperti harga yang transparan, semuanya transparan. Ini demokrasi ekonomi," ujar Menteri KP kepada media saat berkunjung ke kawasan tambak Bumi Dipasena, Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Selasa (15/6/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.
Kunjungan ini bersama Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, Gubernur Lampung diwakili Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, dan Bupati Tulangbawang Winarti.
Menurut Menteri, jika syarat ini dipenuhi, akan permanen dan akan terus. "Kalau pakan dan bibit dari mana-mana,yang akan terjadi adalah pertempuran pasar. Kasian objeknya para petambak," kata dia.
Pada bagian lain, Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung), Suratman mengungkapkan siap bersinergi dan bergandengan tangan bersama jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah. Termasuk pihak terkait lainnya dalam upaya untuk membangkitkan kembali tambak udang Dipasena.
Baca Juga: Pensiun Jadi Menteri, Susi Pudjiastuti Sibuk Pungut Sampah
Dia juga berharap pemerintah dapat mendukung beberapa hal yang menjadi kendala bagi petambak Dipasena. Kendala itu antara lain perbaikan jalan nasional Simpang Penawar-Rawajitu sepanjang 68 km, penambahan alat berat untuk revitalisasi saluran air, dan pengadaan faskes rawat inap.
Areal tambak Bumi Dipasena memiliki luasan sekitar 16.250 hektare (ha), dengan jumlah tambak sebanyak 17.139 petak. Dari luasan tambak tersebut, 6.800 ha merupakan lahan pertambakan mandiri (sertifikat hak milik), dan 9.450 Ha merupakan lahan perusahaan (hak guna usaha). Komoditas udang yang disebar di 17.139 petak yaitu udang vannamei 99%. Dengan jumlah KK petambak 6.500 keluarga, dan produksi 30-70 ton/hari.
Kebutuhan harian yang diperlukan yaitu benih udang 3-7 ton/hari, pakan 45-105 ton/hari, obat-obatan 50 ton/hari, dan es 120-280 ton/hari.
Penjualan udang selama setahun mampu mencapai Rp1,08 triliun. Dengan rata-rata hasil produksi bulanan Juni 2020-Mei 2021 yakni sebanyak 15.895 ton/bulan atau sekitar 44,15 ton/hari.
Beberapa hal yang dilakukan P3UW seperti melakukan penggalangan dan swadaya masyarakat melalui program investasi Rp1.000/kg, revitalisasi mandiri, penanaman mangrove, monitoring udang, perbaikan pola kemitraan bagi hasil melalui koperasi, dan perbaikan jalan darat.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan dialog channel antara petambak dengan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pada dialog tersebut, petambak menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi selama ini dan berbagai harapan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
Terkini
-
Berlagak Koboi Bawa Senpi Rakitan, Pemuda Ini Dibekuk Polisi di Panjang
-
Raih 3 Penghargaan Internasional Euromoney 2025, BRI Catat Rekor Baru
-
APBD Perubahan Lampung 2025 Disahkan: Rp160 Miliar dari Makan Gratis hingga Jalan Mulus
-
Makam Tentara Belanda di Pulau Sebuku Besar Lampung Selatan Akan Dipindahkan
-
Lampung Siapkan 40 Hektare di Kota Baru untuk Kodam Radin Inten