SuaraLampung.id - Baru-baru terungkap fakta mengejutkan mengenai produk Nestle. Nestle adalah perusahaan yang memproduksi aneka makanan dan minuman ringan.
Ternyata sebagian besar produk Nestle dianggap tidak sehat. Fakta ini diungkap sendiri oleh pimpinan perusahaan Nestle yang diberitakan beberapa media.
Pemberitaan ini lantas memicu polemik, bahkan anggota DPR mempertanyakan alasan Nestle tetap mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesai (BPOM RI) padahal tidak sehat.
Menanggapi ini BPOM menyampaikan jika penyematan predikat tidak sehat bukan terkait keamanan dan mutu pangan, yang jadi dasar BPOM meluluskan produk Nestle.
Baca Juga: 60 Persen Produk Nestle Tidak Sehat Kok Dapat Izin Edar, Ini Penjelasan BPOM
"Pemberitaan (predikat tidak sehat) tersebut berkaitan dengan pencantuman kandungan gizi produk, khususnya kandungan Gula, Garam, dan Lemak (GGL) sebagai salah satu faktor risiko penyebab Penyakit Tidak Menular (PTM) jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan," tulis BPOM melalui keterangan pers yang diterima suara.com, Selasa (8/6/2021).
Untuk mengurangi risiko PTM yang jumlahnya sangat membludak di Indonesia, maka dibuatlah Informasi Nilai Gizi (ING) yang diwajibkan pada setiap produk. Harapannya konsumen lebih aware dan mengerti seberapa banyak kandungan GGL dalam setiap produk.
"Pencantuman Informasi Nilai Gizi (ING), yang diberlakukan wajib melalui Peraturan Badan POM Nomor 22 tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan," tulis BPOM.
Lebih jauh, kata BPOM panduan pencantuman kandungan gizi ini secara global diatur dalam Codex Guideline on Nutrition Labelling.
Tingginya kandungan GGL pada produk makanan inilah yang dianggap tidak sehat, karena meningkatkan risiko PTM dan 60 persen, dan Produk nestle terkait dengan itu.
Baca Juga: Mayoritas Produknya Disebut Tidak Sehat, Nestle Buka Suara
Namun di Indonesia belum ada aturan terkait produk tinggi GGL, hanya ada kewajiban pencantuman ING dan program label 'pilihan lebih sehat' yang dikeluarkan BPOM pada produk makanan dan minuman kemasan.
Berita Terkait
-
BPOM Indonesia: Peran, Tugas, dan Kontribusinya dalam Menjaga Kesehatan Masyarakat
-
Perusahaan Ini Klaim 44% Posisi Manajerial Diisi Perempuan
-
Waspada Hoaks! BPOM Tegaskan Pabrik Kosmetik Ratansha Tidak Ditutup
-
Waspada, BPOM Temukan Ribuan Camilan Ilegal di Jakarta, Kebanyakan Dikirim dari China
-
BPOM Gandeng BRI Bimbing Inovasi UMKM Pangan Olahan
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Dianggap Jadi Penyebab Banjir, Rumah Warga di Campang Jaya Dibeli Pemkot Bandar Lampung
-
Operasi Ketupat Krakatau 2025: Angka Kecelakaan Turun Drastis Selama Mudik Lebaran
-
Korupsi Beras SPHP: Kejaksaan Sita Barang Bukti dari Kantor Bulog Lampung Selatan
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Hantarkan Andara Cantika Indonesia Tembus Pasar Ekspor
-
16 Kali Dirudapaksa, Kekasih Rekam Diam-Diam Lalu Ancam Sebar Video