SuaraLampung.id - Memasuki Vihara Thay Hin Bio di Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, anda akan disambut dua pagoda di sisi kiri dan kanan.
Di pintu masuk Vihara Thay Hin Bio, terlihat dua pilar besar dengan ukiran berbentuk naga. Dinding ruangan juga dihiasi dengan syair petuah dari Tiongkok.
Vihara Thay Hin Bio ini terletak di kampung Pecinan Teluk Betung, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.
Menurut Virya, rohaniawan, pembangunan vihara ini berawal dari sebuah keluarga yang berhasil selamat dari letusan Gunung Krakatau.
Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe di Bandar Lampung Menjerit
Mereka berlindung di bawah meja Altar Dewi Kwan Im menghindari letusan gunung Krakatau. Masyarakat yang takjub berbondong-bondong datang melihat keajaiban tersebut.
"Dari situ banyak umat yang mulai ikut berdoa. Dibangun cetiya ibaratnya musala di jalan WR Supratman dekat Polda Lampung, meja altarnya dipindah kesitu," ujar Virya kepada Suaralampung.id beberapa waktu lalu.
Karena semakin hari banyak yang melakukan persembahyangan di cetiya tersebut, akhirnya pada tahun 1896 dibangun Vihara Thay Hin Bio yang masih berdiri kokoh sampai saat ini.
Viriya mengatakan desain Vihara Thay Hin Bio masih kuat nuansa Tiongkok karena dibangun sebelum kemerdekaan Indonesia. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia banyak vihara yang dibangun menyesuaikan kearifan lokal.
Ia menambahkan, Vihara Thay Hin Bio belum pernah mengalami pemugaran. Dinding vihara saja yang dirubah dengan lapisan keramik. Sedangkan struktur bangunan masih asli.
Baca Juga: Penumpang Motor Tewas Ditabrak Truk Hino di Bandar Lampung, Sopir Truk Kabur
Vihara ini memiliki dua lantai. Lantai dasar diberi nama Bhakisala dan lantai dua diberi nama Dharmasala.
Vihara Thay Hin Bio tak hanya jadi tempat ibadah umat Buddha. Belakangan vihara ini biasa menjadi tempat rekreasi bagi pemeluk agama lain. Pengunjung bisa berswafoto gratis tanpa dipungut biaya.
Menurut Viriya, ada juga pengunjung yang datang untuk menanyakan nasib tentang kehidupan. "Sebelum bertanya nasib kita jelaskan dulu, kalo ini kemauan sendiri. Walaupun bukan umat Buddha, boleh percaya boleh tidak. Itu ada petunjuk dari sang Dewi welas asih," kata dia.
Destria, pengunjung Vihara Thay Hin Bio mengatakan berkunjung ke Vihara ini dalam rangka memenuhi mata kuliah agama. "Penjaganya ramah ikut jelasin saat keliling vihara. Bagus buat foto-foto, keliatan unik dan bangunannya mewah," tutur Destria.
Kontributor: Mitha Setiani Asih
Berita Terkait
-
Geram Komisi III DPR RI, Polisi Tangguhkan Guru Cabul di Bandar Lampung dengan Jaminan Sertifikat Tanah
-
Sudiono House, Kafe Homey di Bandar Lampung Serasa Rumah Sendiri
-
Karier dan Pendidikan Putri Maya Rumanti, Modal Kuasa Hukum Vina Maju Pilkada 2024 Bandar Lampung
-
Daja Heritage, Kafe ala Eropa di Bandar Lampung Cocok untuk Fine Dining
-
Mengenal La Passion, Kafe Unik Khusus Perempuan Pertama di Bandar Lampung
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal