SuaraLampung.id - Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembangkan alat pendeteksi kantuk bagi pengemudi kendaraan berat.
Alat pendeteksi kantuk yang dibuat mahasiswa ITERA ini berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT).
Ketiga mahasiswa tersebut yaitu David Styawan, Dodi Josua Siregar, dan Lutfi Arazi, dengan dosen pembimbing Swadexi Istiqphara, S.T., M.T dan Uri Arta Ramadhani, S.T., M.Sc.
Alat yang dikembangkan sebagai tugas akhir mahasiswa tersebut, secara umum berfungsi mendeteksi dan memberikan peringatan bagi pengemudi kendaraan berat yang mengantuk saat berkendara.
Alat akan berfungsi memberikan peringatan suara melalui alarm kepada pengemudi dan menyampaikan notifikasi khusus ke bagian mandor tempat pengemudi bekerja.
Alat pendeteksi kantuk ini bekerja dengan menyimpan data citra berupa foto wajah pengemudi saat sedang mengantuk, seperti saat menguap, atau kondisi mata terpejam dalam waktu tertentu.
Citra tersebut kemudian dikirim ke database khusus yang telah diciptakan yaitu Detection for heavy vehicle using artificial intelligence (AI) and internet of things (IoT) technology (DETV).
Sistem ini akan bekerja secara maksimal apabila memenuhi beberapa kondisi, seperti pencahayaan yang cukup, jarak pengemudi tidak terlalu jauh dengan kamera, serta mata dan mulut pengemudi yang tidak terhalang sesuatu.
Salah satu mahasiswa, Lutfi Arazi menyampaikan, latar belakang penciptaan alat tersebut adalah karena berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, kasus kecelakaan kerja mengalami kenaikan setiap tahunnya dan mencapai 114.148 kasus pada tahun 2018.
Baca Juga: ITERA Deklarasikan SDGs Center, Ini Lima Prioritasnya
Salah satu penyebab dari kecelakaan kerja adalah kesalahan manusia, berupa pengemudi yang mengantuk saat mengemudikan kendaraan.
“Sehingga, adanya alat ini merupakan suatu upaya untuk menekan laju kenaikan kasus kecelakaan kerja tersebut,” ujar Lutfi dilansir dari siaran pers yang diterima Suaralampung.id, Kamis (3/6/2021).
Lebih lanjut, Lutfi juga memaparkan spesifikasi dan fitur alat rancangan dirinya dan teman-temannya tersebut. Spesifikasi keseluruhan dari sistem ini terdiri atas dua bagian, yaitu hardware dan software.
Pada bagian hardware, alat yang dinamai DETV menggunakan tegangan input 12 V Direct Current (DC) dan arus input 2 A, serta dibungkus dengan box packaging berdimensi 18.5cm x 11.5cm x 5.5cm.
Isi paket pada alat ini diantaranya terdiri atas Raspberry pi 4 Model B, modul Uninterruptible Power Supply (UPS), modul LM2596, modem Wireless Fidelity (WiFi) 2.4 GHz, sirine, kamera 1080p, relay 5V DC dan relay 12V DC.
Adapun bagian software dari sistem ini berupa website DETV yang memiliki beberapa fitur antara lain fitur login, fitur dashboard, fitur data tabel, fitur data grafik, fitur data kendaraan, dan fitur about; serta aplikasi andorid DETV yang masih dalam tahap pengembangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
Terkini
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong
-
Dukung Pertumbuhan di Sektor Riil, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan untuk PT SSMS
-
Badan Informasi Geospasial Berikan Penghargaan Bhumandala Award 2025 Kepada Pemkot Metro