SuaraLampung.id - Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) akan mengamati fenomena gerhana bulan total pada Rabu (26/5/2021). Pengamatan dilakukan di Stasiun Pengamatan Bulan Internasional ITERA atau Astelco Lunar Sighting Station (ALTS-7) yang berada di Taman Alat MKG-ITERA, kampus ITERA.
Tim OAIL ITERA akan mengamati gerhana bulan total dengan menggunakan teleskop berjenis Refraktor yaitu Baride Optics dengan panjang fokus 900 mm dan diameter 102 mm, f/8.8) dengan kamera DSLR Canon 5D Mark IV.
Kepala UPT OAIL ITERA, Dr. Hakim Luthfi Malasan, M.Sc., menyampaikan, fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi dapat diamati di seluruh wilayah di Indonesia.
Namun, hanya sebagian wilayah di Papua, yang dapat mengamati proses terjadinya gerhana secara keseluruhan dari awal masuknya bulan ke bayangan samar bumi (penumbra) hingga akhir. Hal ini terjadi karena pada saat awal gerhana terjadi, bulan sudah terbit di daerah tersebut.
Hakim juga menjelaskan, terjadinya Gerhana Bulan Total akan melewati beberapa fase. Fase pertama, awal Bulan masuk ke penumbra Bumi terjadi pada saat Bulan belum terbit, yaitu pada pukul 15:47 WIB.
Selanjutnya yaitu fase gerhana sebagian dimulai pada 16:44 WIB. Bulan akan terbit di Bandar Lampung pada pukul 17.47 WIB dalam kondisi gerhana bulan sebagian.
Pada pukul 18:11 WIB Bulan akan masuk fase gerhana total, dan puncaknya pada 18:18 WIB, dan berakhir pada 18:25 WIB. Gerhana akan terus berlangsung dengan fase sebagian hingga pada pukul 19:52 WIB, dan akhirnya Bulan akan keluar sepenuhnya dari bayanan Bumi (penumbra) pada pukul 20:49 WIB.
Hakim menambahkan, hal unik yang juga terjadi, pada gerhana bulan kali ini, Bulan akan mendekati titik perigee, yaitu ketika Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi.
Efek dari hal ini adalah Bulan akan memiliki diameter tampak yang “lebih besar” dari biasanya, mencapai 33’ 34,5”. Pada saat gerhana bulan total terjadi, Bulan juga akan berwarna kemerahan.
Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Melihat Gerhana Bulan
Hal ini disebabkan adanya cahaya Matahari yang lolos melewati dan dibelokkan oleh atmosfer Bumi, sehingga Bulan menjadi berwarna kemerahan.
“Di masyarakat, kita mengenal istilah Supermoon, atau jika digabung dengan adanya fenomena gerhana (yang membuat Bulan menjadi tampak merah), biasanya disebut dengan Super Blood Moon. Akan tetapi sebenarnya para astronom tidak menggunakan istilah ini. Istilah ini hanya mengacu pada sains populer,” ujar Hakim melalui siaran pers.
Berkaitan dengan masih terjadinya wabah Covid-19, OAIL juga tidak akan membuka pengamatan secara langsung bagi masyarakat umum.
Hanya saja masyarakat dapat tetap mengikuti pengamatan Gerhana Bulan Total yang dilakukan OAIL ITERA melalui sambungan streaming yang akan menampilkan langsung tangkapan teleskop melalui kanal Youtube OAIL: https://tinyurl.com/youtube-oail.
Masyarakat juga dapat menyaksikan langsung fenomena gerhana bulan total dengan mata telanjang tanpa kacamata gerhana, jika cuaca pada saat terjadinya gerhana cerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Kejari Bandar Lampung Musnahkan Ratusan Gram Narkoba dan Ribuan Obat Ilegal
-
Raih Kehati ESG Award 2025, Social Bond BRI Salurkan Dana Rp5 T untuk UMKM dan Proyek Sosial
-
Viral Video Polisi Diduga Bongkar Muat Rokok Ilegal, Polres Lampung Tengah Angkat Bicara
-
Lampung Jadi Jalur Transit, Polisi Gagalkan Penyelundupan 40 Kg Ganja dari Padang
-
Skandal Suap Inhutani V Lampung: GM Diperiksa KPK, Jaringan Terbongkar?