SuaraLampung.id - Seniman asal Kota Metro, Lampung, Angga Wahyu a.k.a Lowpop menggelar pameran solo perdana di Yogyakarta. Pameran yang berkolaborasi bersama Redbase Yogyakarta ini mengangkat judul "Adaptasi, The Art of Survival".
Lowpop menggelar pameran solonya, mulai Senin, 31 Mei hingga 28 Juni 2021 mendatang bertempat di Redbase Yogyakarta, Desa Jurug, Bangun Harjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Pembukaan pameran dilaksanakan 31 Mei 2021, malam, oleh kurator seni rupa dan dosen Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Rain Rosidi.
Pameran ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Lockinside Branding Consultan yang ada di Lampung besutan PG Wisnu Wijaya, S. Sn., M. Sn. PG Wisnu juga merupakan penulis dalam pameran Adaptasi The Art of Survival ini.
PG Wisnu Wijaya mengutarakan, untuk bisa menghasilkan sebuah karya tentunya dibutuhkan proses yang sangat panjang dan terjal. Dibutuhkan semangat yang tak putus dan konsistensi dalam menjalani setiap prosesnya hingga tercapai hasil yang sepadan.
"Lowpop membuktikan bahwa menjadi seniman merupakan keistimewaan tersendiri dan sangat bisa bertahan di berbagai kondisi bersama dengan karya-karya seninya. Terlepas dari mana ia berasal, bagaimana ia berproses sampai pada titik inilah pencapaian sesungguhnya," ujar PG Wisnu melalui siaran pers, Rabu (2/6/2021).
Lowpop adalah sosok pemuda kelahiran Lampung bagian timur atau tepatnya di Kota Metro. Dengan kecintaannya pada seni, Lowpop tumbuh menjadi visual artist yang menggunakan isu-isu lingkungan dan dinamika kehidupan yang dialaminya sebagai media intropeksi diri.
Lowpop menghasilkan beberapa jenis karya mulai dari karya dua dimensi hingga mural, ilustrasi, dan diaplikasikan pada beberapa brand fashion melalui kerja sama.
Dengan art style kuat yang dimilikinya, Lowpop menggunakan tebal-tipisnya garis, pekat-transparannya warna, dan sempilan kata-kata menyatu menyampaikan sebuah makna dalam karya-karyanya.
Baca Juga: Takut Ditembak Polisi, 4 Begal asal Lampung Timur Menyerahkan Diri
Merespon keadaan baru yang harus disambut oleh setiap orang, menimbulkan konflik-konflik baru yang menanti respons-respons kreatif yang salah satunya melalui karya seni sebagaimana yang dilakukan oleh Lowpop.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Promo Solaria 9.9! Express Bowl Ayam Teriyaki hanya Rp1.000
-
Bakauheni Menuju Pelabuhan Masa Depan: Green Port Raksasa Penjaga Lingkungan
-
5 Kabupaten di Lampung Diterjang Banjir, Apa Pelajaran yang Bisa Dipetik?
-
Detik-detik Mencekam di Ladang: Petani Sekampung Udik Dibacok Kawanan Begal, Motor Raib!
-
Kakak Beradik Ditemukan Tewas Berpelukan di Pesisir Barat, Pelakunya Mahasiswa Tetangga Korban