SuaraLampung.id - Di masa arus balik pemudik dari Sumatera ke Pulau Jawa terjadi penumpukan pemudik di Provinsi Lampung, sebagai gerbang Pulau Sumatera menuju Jawa.
Penumpukan ini terjadi karena rapid test antigen semua terpusat di Provinsi Lampung. Hal ini juga berdampak pada penuhnya ruang isolasi bagi pemudik yang positif Covid-19.
Melihat hal ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung mengharapkan semua pemerintah daerah di Sumatera dapat menekan pergerakan orang yang ingin melakukan perjalanan ke luar daerah dengan mengharuskan melakukan tes cepat antigen ataupun tes PCR di daerah asal.
Ketua IDI Bandar Lampung dr Aditya M Biomed mengatakan bahwa pemda di Sumatera harus bisa menekankan kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan balik ke Pulau Jawa untuk melakukan pemeriksaan antigen dan PCR.
Baca Juga: Ditolak Kerja karena Dikira Begal, Pemuda Lampung Timur Ini Sukses Bisnis
"Kalau itu dilakukan maka semua tidak menumpuk di Lampung yang menjadi gerbang terakhir ke Pulau Jawa melalui darat," kata dia, Minggu (23/5/2021) dilansir dari ANTARA.
Ia pun meminta kepada Pemerintah Pusat untuk membantu Lampung dan tidak semuanya dibebankan ke provinsi ini.
"Ini kan kita jadi kelabakan, tempat isolasi bagi positif pelaku perjalanan juga sudah hampir penuh, problem lainnya lagi yang suplai mereka makanan, vitamin, air bersih ini siapa, kan kebanyakan bukan warga kita. Tapi karena faktor nasionalisme ini kan memang harus dilakukan," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bersama Kepala Satuan Tugas Penangan Covid-19, Doni Monardo saat melakukan peninjauan ruang pemeriksaan rapid test antigen di Pelabuhan Bakauheni, dan Posko Penyekatan di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) menginginkan semua pelaku perjalanan yang ingin menyeberang ke Pulau Jawa diawasi dengan ketat.
"Saya minta jangan sampai ada pelaku perjalanan dari Sumatera ke Jawa lolos tanpa membawa surat hasil negatif Covid-19," kata Menhub.
Baca Juga: Kisah Anak Transmigran Merantau ke Jakarta: Apa yang Terjadi di Kampungnya?
Ia mengatakan bahwa dalam hal ini semua elemen baik Pemda, aparat Kepolisian, TNI dan PT ASDP harus lebih teliti dalam memeriksa apakah pelaku perjalanan yang ingin menyeberang ke Jawa memiliki surat tes cepat antigen atau PCR.
Berita Terkait
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Berkah Lebaran: Polusi Udara di Jakarta Turun Signifikan Selama Ditinggal Pemudik
-
Sejumlah 1,6 Juta Pemudik Kembali ke Jakarta: Kapan One Way Nasional Dicabut?
-
Apa yang Ditinggalkan Pemudik di Kampung Halaman?
-
Tiket Whoosh Laris Manis, Pemudik Balik ke Jakarta Membludak di Jam-jam Ini
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
Terkini
-
Lampung Cetak Surplus Ratusan Juta Dolar AS! Ini Negara Tujuan Ekspor Terbesarnya
-
Inflasi Lampung Maret 2025: Bawang Merah dan Listrik Biang Keroknya
-
Kisruh di PT San Xiong Steel: Karyawan Terlantar, Gaji Lebaran Terancam Batal
-
10 Bangunan di Atas Sungai di Campang Jaya Bandar Lampung Dibongkar
-
Ricuh di Pelabuhan BBJ, Sopir Truk Ngamuk Gara-gara Ini