Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 08 April 2021 | 17:57 WIB
Ilustrasi Tunanetra. Sebanyak 7 tunanetra di Bandar Lampung tewas ditabrak kendaraan karena tidak ada trotoar khusus penyandang disabilitas.

SuaraLampung.id - Kota Bandar Lampung tidak ramah terhadap penyandang disabilitas. Ini terlihat dari kondisi trotoar yang ada di Kota Tapis Berseri ini. 

Menurut Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Bandar Lampung, Bambang Sukoco, trotoar yang ada di Kota Bandar Lampung belum memadai untuk para penyandang disabilitas dan tunanetra. 

Akibatnya ada beberapa penyandang disabilitas khususnya tunanetra yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di jalan. Catatan Pertuni, ada tujuh tunanetra meninggal dunia karena tertabrak kendaraan bermotor. 

"Kecelakaan itu terjadi, karena tidak ada trotoar dan jalur khusus bagi penyandang disabilitas," ujar Bambang Sukoco dilansir dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com. 

Baca Juga: Pesan Tembakau Sintesis Secara Online, 3 Pemuda Bandar Lampung Ditangkap

Menurut Bambang Sukoco, selama masa pandemi banyak anggotanya yang beralih profesi sebagai pedagang keliling, karena order memijat sepi. Akibatnya, banyak anggotanya berkeliaran di jalanan.  

"Saya berharap di Kota Bandar Lampung memiliki jalur khusus seperti di Kota Bandung dan Jakarta, sehingga memudahkan dan memberikan rasa aman kepada kami," kata Sukoco. 

Bambang Sukoco menambahkan karena belum memadainya jalan trotoar yang ada di Kota Bandar Lampung, ada  tujuh anggota Pertuni meninggal di jalan raya selama pandemi Covid-19.

"Sejak 2020 tujuh anggota kita meninggal di jalan raya, ada yang terserempet dan ada yang jatuh dari trotoar. Biasanya kejadiannya di Enggal dan depan Gereja Tanjungkarang," kata dia. 

Dia mengakui selama pandemi Covid-19, banyak anggota Pertuni yang tidak bisa melanjutkan usahanya.

Baca Juga: Ketua PAN Bandar Lampung Setor Fee Proyek Rp 2 Miliar

"Anggota Pertuni Kota Bandar Lampung berjumlah 170 orang, biasanya keseharian kita ada yang berjualan kerupuk, pijat, dan ada yang bermain orgen. Namun, selama Pandemi ini kami tidak ada orderan. Jadi sebisanya bertahan dengan kemampuan kami dan dari bantuan Kota Bandar Lampung," tuturnya. 

Ketua Pertuni Kota Bandar Lampung berharap, kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung agar dapat diberikan bantuan lebih kepada para anggota dan keluarga Pertuni, supaya dapat merasakan kesejahteraan dari kepemimpinan Wali Kota Bandar Lampung yang baru.

Dia mengatakan anggota Pertuni masih banyak yang belum mendapatkan bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial lainnya. 

Terakhir, dia juga meminta kepada Wali Kota Bandar Lampung agar dapat diberikan jalur khusus untuk disabilitas dan tunanetra, agar dapat merasa aman dan terjamin keselamatan di jalan raya.

Load More