Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Minggu, 21 Maret 2021 | 12:39 WIB
Petani menjemur onggok singkong di Kabupaten Mesuji, Lampung. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Harga ampas singkong atau onggok di tingkat petani di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, turun drastis. Kondisi ini dikeluhkan para petani singkong. 

Mijan salah satu petani di Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, mengatakan, harga onggok turun padahal harga singkong mengalami kenaikan. 

Sebelumnya harga onggok Rp1.800/kg. Namun kini harganya turun menjadi Rp800/kg.

"Delapan ratusan per kilogram itu untuk harga onggok kering. Kalau onggok basah sekitar Rp100 untuk satu kilogram," ujar Mijan, warga Kecamatan Simpang Pematang yang juga pengepul onggok dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Polisi Evakuasi Keluarga Tumino yang Diduga Disekap di PT SIP

Ia menjelaskan, onggok dibeli dari pabrik pengolahan tepung tapioka dalam kondisi basah. Setelah itu, perlu dikeringkan selama sekitar 3-5 hari.

Pada musim hujan, pengeringan onggok butuh waktu berkisar 6 - 15 hari.

Terkait kenaikan harga onggok itu, ia mengatakan hal itu membuat ratusan pebisnis onggok terancam gulung tikar karena  onggok  langka. 

"Harga onggok basah saat ini berkisar Rp100/kg, namun masih harus dikirim keluar daerah sehingga perlu tambahan ongkos kirim dan biaya lainnya," katanya.

Baca Juga: Harga Singkong Anjlok di Lampung, Ini Solusi KTNA

Load More