SuaraLampung.id - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung menyelidiki laporan adanya temuan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Bandar Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, tim dari Ditreskrimsus sudah mengecek ke lapangan. "Tim dari Krimsus sedang penyelidikan," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (16/2/2021).
Berdasarkan ketentuan, kata Pandra, limbah medis adalah merupakan limbah B3 karena memiliki karakteristik infecsius (limbah medis padat yang terkontaminasi organisme patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan. Organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan pada manusia rentan).
Menurutnya, sampah limbah tidak berbahaya tidak dapat dicampur dengan limbah B3. Sementara itu Kepala UPT TPA Bakung Abd Setiawan Batin mengaku tidak mengetahui adanya limbah B3 di TPA Bakung.
Baca Juga: Hari Peduli Sampah Nasional, Pengelolaan Limbah Medis Jadi Perhatian
Kata dia, TPA Bakung hanya bersumber dari limbah rumah tangga, hotel, restoran dan sumber limbah lainya yang tidak berbahaya.
Diketahui ada penemuan limbah B3 yang bersumber dari beberapa rumah sakit, klinik, puskesmas, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Bandar Lampung.
Limbah B3 itu berupa plastik pembungkus bertuliskan INFECSIUS, selang transfusi, jarum suntik, botol obat-obatan, plastik trasparan tempat obat, kantong kantong berlogo rumah sakit, kotak bertuliskan COVIFOR (remdevisir) obat Covid, bekas masker, baju Alat Pelindung Diri (APD) dan sarung tangan medis.
Di sampah itu ada tertulis Rumah Sakit Urip Sumoharjo. Kabag Umum Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Lia Amelia mengatakan bahwa pembuangan sampah rumah sakit itu selama ini melalui kerja sama dengan pihak ketiga.
"Pembuangan sampah domestik bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup," katanya saat dikonfirmasi, Senin (15/2/2021) malam dikutip dari Antara.
Baca Juga: Komisi IX DPR Dorong Proses Hukum Kasus Pembuangan Limbah Medis di Bogor
Dia melanjutkan, untuk sampah medis pihak rumah sakit juga telah bekerja sama dengan PT Gema Putra Buana untuk pengangkutannya. Sedangkan untuk pemusnahannya, bekerja sama dengan PT PLIB dan PT Tenang Jaya Sejahtera.
"Perihal jarum, hazmat, masker, dan selang infus Rumah Sakit Urip menggunakan pihak ketiga untuk mengangkut dan mengolahnya. Tapi untuk limbah seperti bungkusan obat, slip nota, dan botol infus itu bukan limbah medis, namun limbah domestik sesuai Permen LH No.56 tahun 2015," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
BRI Berperan Aktif Ikut Cetak Generasi Tangguh, Lewat Sponsorship GFL Series 3
-
Buruan Klaim 3 Amplop DANA Kaget Hari Ini Senilai Ratusan Ribu Rupiah
-
Daftar Link DANA Kaget Aktif, Begini Cara Klaim Saldo Gratis yang Aman dari Penipuan!
-
Ekspor Ambruk, Ekonomi Lokal Jadi Benteng Utama Dunia Usaha
-
Dompet Digitalmu Kosong? Coba Cek 5 Link DANA Kaget Hari Ini