SuaraLampung.id - Provinsi Lampung masuk dalam kategori waspada banjir. Waspada terjadinya banjir di Lampung ini terkait dengan potensi hujan lebat yang terjadi.
Ini berdasarkan prakiraan Badan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMGKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat pada periode 8-9 Februari 2021.
Potensi hujan lebat ini membuat BMKG mengeluarkan status waspada banjir bagi Lampung. Selain Lampung, daerah lain yang masuk kategori waspada banjir adalah Bengkulu, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.
Sementara empat provinsi lain masuk kategori siaga banjir. Empat provinsi siaga banjir itu adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Baca Juga: Petugas Rekayasa Lalu Lintas Pademangan Setelah Air Kali Ciliwung Meluap
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A. Fachri Radjab ketika dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta pada Senin mengatakan, selain fenomena La Nina terdapat pula faktor dinamika atmosfer lain yang mempengaruhi peningkatan intensitas curah hujan ekstrem di beberapa daerah di Indonesia.
Menurutnya, peringatan tentang musim hujan Indonesia akan terpengaruh La Nina sudah diberikan sejak Oktober 2020 dengan fenomena itu masih berlangsung sampai saat ini dengan intensitas moderat. Hal itu mengakibatkan musim hujan yang lebih basah di Indonesia.
"Selain ada faktor-faktor dinamika atmosfer yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di Indonesia, di antaranya saat ini masih terdeteksi monsun Asia kemudian adanya daerah-daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," kata Fachri Radjab dilansir dari Antara.
Dia mengandaikan fenomena pertemuan angin seperti kendaraan yang bertemu di perempatan jalan, yang dapat menimbulkan penumpukan. Dengan terjadi pertemuan angin di atas Indonesia itu dan suhu makin dingin maka akan terbentuk awan.
Daerah pertemuan muncul di Indonesia sendiri terjadi karena monsun Asia yang masuk ke selatan karena adanya daerah-daerah tekanan rendah di utara Australia.
Baca Juga: Cari Bibit Buah dan Tanaman Hias, Datang Saja ke Pekalongan Lampung Timur
"Itu makanya banyak terbentuk daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," tambahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
'Tamu Tak Diundang' Lagi-lagi Datang, 1 RT di Penjaringan Jakut Dikepung Banjir Rob
-
Ulasan Flow: Film Animasi Peraih Oscar yang Ingatkan Kisah Nabi Nuh
-
Link Samsat Online Lampung untuk Pemutihan Pajak Kendaraan 2025
-
Program Pemutihan Pajak Kendaraan Lampung 2025 akan Dimulai, Cek Syaratnya
-
Nasib Terkini Badak Lampung FC, Klub di Lampung sebelum Digusur Bhayangkara FC
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
Terkini
-
Hotline Pengaduan Premanisme di Lampung Dibuka! Laporkan Jika Anda Jadi Korban
-
PSU Pilkada Pesawaran: KPU Targetkan Partisipasi Pemilih Lebih Tinggi
-
Mahasiswa Kedokteran di Lampung Jadi Terdakwa Pemerkosaan: Modus Pacaran
-
Lintasan Atletik di Stadion Sumpah Pemuda Dikurangi demi Bhayangkara FC
-
Relokasi Perambah Hutan TNBBS, Begini Kata Gubernur dan Kapolda Lampung