Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 01 Februari 2021 | 20:36 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. Ketua IDI Bandar Lampung mengecam rumah sakit yang menjadikan vaksinasi mandiri sebagai lahan bisnis [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraLampung.id - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandar Lampung dr Aditya M Biomed angkat bicara mengenai wacana vaksinasi Covid-19 secara mandiri.

Ketua IDI Bandar Lampung ini menolak jika vaksinasi Covid-19 secara mandiri hanya dijadikan lahan bisnis oleh rumah sakit untuk mengeruk keuntungan.

Menurut Aditya M Biomed, rumah sakit tidak boleh sembarangan dan mengambil keuntungan dari vaksinasi jika memang pemerintah mengizinkannya.
 
"Kita kecam keras bila itu sampai terjadi, karena di masa pandemi ini tidak boleh menumpuk kekayaan semata dari vaksinasi mandiri," kata dia, Senin (1/2/2021) dilansir dari Antara.

Apalagi, informasi yang didapatkannya sudah ada sejumlah masyarakat yang memesan vaksin untuk melakukan vaksinasi mandiri.
 
"Saya dengar sudah ada yang inden (menunggu) dan segala macem, artinya nanti hanya orang-orang kaya saja yang boleh vaksinasi, padahal kita ini sedang bertaruh masalah kesehatan," kata dia.
 
Dia menyarankan, lebih baik masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi agar memakai vaksin yang sudah jelas direkomendasikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan dijamin kehalalannya oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca Juga: KPU Belum Ambil Sikap Terkait Putusan MA di Pilkada Bandar Lampung

"Secara pribadi, kalau saya kurang setuju, apalagi vaksinasi mandiri itu memakai vaksin Pfizer dan AstraZenecca yang sebenarnya pengetahuan kita belum cukup, teknik dan teknologinya baru, kalau mau ya pakai rekomendasi BPOM yang sudah jelas," kata dia.
 
Namun, lanjut dia, apabila pemerintah pusat mengizinkan rumah sakit melakukan vaksinasi mandiri dengan vaksin Pfizer dan AstraZenecca, silakan saja tapi apakah berani mengambil resikonya.

Load More