Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 25 Januari 2021 | 19:40 WIB
Ilustrasi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

SuaraLampung.id - Pembangunan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur diperkirakan selesai akhir tahun 2021. Bendungan Margatiga dibutuhkan untuk mempermudah jaringan irigasi dari aliran Sungai Way Sekampung.

Progres pembangunan Bendungan Margatiga saat ini sudah mencapai 56 persen. Ini diungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan Bendungan Margatiga di Lampung Timur, Senin (25/1/2021). 

"Pembangunan Bendungan Margatiga Lampung Timur saat ini sudah 56 persen, dan ditargetkan akhir tahun 2021 proses pengerjaan selesai," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dilansir dari Antara.

Ia mengatakan pembangunan Bendungan Margatiga dengan tinggi 24 meter dan kapasitas 30 juta meter kubik itu, dilakukan untuk mempermudah jaringan irigasi bagi masyarakat dari aliran Sungai Way Sekampung.

Baca Juga: Jadi Atensi Presiden Jokowi, Menteri PUPR Tinjau Longsor Sumedang

"Bendungan Margatiga ini dibangun untuk mempermudah jalur irigasi dari Sungai Way Sekampung, bila diambil dari Bendungan Batutegi cukup jauh, sehingga kami buat dua bendungan agar lebih mudah dan terintegrasi," katanya pula.

Menurutnya, selain Bendungan Margatiga Lampung Timur, adapula Bendungan Way Sekampung yang saat ini dalam proses pembangunan dan dijadwalkan selesai pada pertengahan tahun 2021.

"Bendungan Way Sekampung sudah 88 persen dan pertengahan tahun akan selesai, terintegrasinya bendungan ini sebagai bentuk dedikasi bagi irigasi di Lampung," Basuki lagi.

Penghijauan di Rest Area Tol Lampung

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penanaman 6.600 pohon di sepanjang koridor jalan tol dan rest area Tol Trans Sumatera guna menjamin penghijauan.

Baca Juga: Diduga Lihat TikTok Istri dengan Pria Lain, Ayah Ajak 2 Anak Minum Racun

"Iya benar ini bukan pertama kami menanam dan kita gerakkan lagi selagi musim penghujan, untuk mengurangi sedimentasi," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Lampung Tengah, Senin.

Ia mengatakan penghijauan tersebut sebagai salah satu bentuk menjaga keselarasan antara perekonomian, infrastruktur, serta konservasi.

"Kita gerakkan penghijauan di ruas tol atau bendungan sebagai kepedulian akan isu perubahan iklim," ucapnya.
 
Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danang Parikesit.

"Penanaman pohon ini bagian dari rencana menghijaukan jaringan jalan tol di Indonesia yang berfokus pada penataan landskap ruang terbuka hijau dan permasalahan perubahan iklim," ujar Danang Parikesit.

Ia menjelaskan dalam program penghijauan perdana di jalan tol ruas Bakauheni- Terbangi Besar- Kayu Agung akan di tanam 6.600 pohon di rest kayu putih serta gaharu dimana ada 5.000 pohon akan ditanam sepanjang koridor tol hingga rest area dan 1.600 buah lain di sepanjang koridor luar rest area.

"Penghijauan ini selain bermanfaat untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim serta menjaga keberagaman hayati  juga dapat menghasilkan nilai komersial sebab tanaman tersebut cukup cepat tumbuh sehingga dapat dirasakan manfaatnya akhir tahun ini," katanya.

Menurutnya, dengan adanya penghijauan di sepanjang koridor jalan tol dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya keselarasan antara menjaga lingkungan, perekonomian dan pembangunan infrastruktur.

"Diharapkan masyarakat dapat teredukasi agar mampu menjaga keselarasan antara pembangunan infrastruktur, perekonomian dan konservasi alam," ujarnya lagi.

Load More