Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 11 Januari 2021 | 09:52 WIB
Sudjiwo Tedjo buka suara soal kasus pembunuhan di Sawah Besar. (YouTube/Indonesia Lawyers Club)

SuaraLampung.id - Budayawan Sujiwo Tedjo mengaku heran dengan ramainya orang mengucapkan duka cita terhadap peristiwa kematian.

Bagi Sujiwo Tedjo, kematian bukanlah sesuatu untuk didukacitai.

Karena itu ia mengaku tak pernah  mengucapkan duka cita kepada para orang-orang yang meninggal dunia. Hal ini ia ungkapkan di media sosial. 

Dilansir dari Matamata.com, Sudjiwo Tedjo menuliskan buah pemikirannya mengenai ucapan 'turut berduka cita' yang menurutnya kurang tepat diucapkan saat ada orang yang meninggal dunia.

Baca Juga: Unggah Foto Mesra Dul Jaelani dan Pacar, Sujiwo Tejo: Sedih, Enggak Kapok

"Banyak ucapan 'turut berduka cita' hari ini. Tapi aku cari-cari hubungannya dengan 'Innã liLlãhi wainnã ilaiHi rãji'n' kok nggak ada ya? Bukankah ini esensinya cuma pengakuan bahwa kita 'dari Tuhan kembali ke Tuhan'? Apakah kematian itu duka cita? Jangan2 kehidupan ini yg duka cita?" tulisnya di akun @sudjiwotedjo (10/1/2021).

Cuitan Sujiwo Tedjo mengkritisi ucapan duka cita. (Twitter)

"'O nggak, Mbah. Turut berduka cita di situ bukan untuk yang meninggal, tapi untuk yang ditinggalkan. Kami tahu meninggal itu suka cita karena kembali ke Tuhan.' Lho? Bukankah yang ditinggalkan juga harus dibesar-besarkan hatinya bahwa kematian bukanlah duka cita sehingga manusia gak tergila-gila dunia?"

Menurut Sudjiwo Tedjo, mengagungkan kehidupan dunia dan menghembuskan bawah sadar bahwa kematian adalah duka cita telah membuat manusia secara tak sadar mengejar dunia, bahkan kalau perlu melakukan korupsi dan aksi tipu-tipu.

"'Jadi mayat-mayat ini gak perlu dicari?' Ya tetap harus dicari! Tp tidak utk didukacitai. Banyak tradisi asli Nusantara yang tidak mendukacitai kematian. Dulu mereka datang layatan tidak dengan baju hitam-hitam, tapi warna warni. Ada yg melawak, menari dan lain-lain. Entah siapa yang bawa paham baru ke Nusantara bahwa kematian adalah duka cita dan dunia ini segalanya," ucap Sudjiwo Tejo.

Pada akhir cuitannya, Sudjiwo Tedjo mengatakan bahwa ia sudah lebih dari 10 tahun tidak mengucapkan turut berduka cita saat ada orang meninggal dunia. Ia mengganti ucapan itu dengan kalimat 'selamat jalan'.

Baca Juga: Foto Mesra dengan Pacar Ditegur Sudjiwo Tejo, Begini Reaksi Dul Jaelani

"Udah 10 tahunan lebih ini aku berusaha kembali ke tradisi untuk tak mengucap 'turut berduka cita' kalau ada yang meninggal. Cuma kuucapkan 'Met jalan Pak/Bu Anu ... Sampai jumpa.. #utangRasa.'"

Cuitan Sudjiwo Tejo tersebut mendapat beragam respons dari netizen.

"Quite mbah @sudjiwotedjo mengingatkan tradisi kearifan lokal Budaya Toraja. Kematian di Tanah Toraja, lebih meriah daripada acara pernikahan. Hanya bentuk kesyukuran dan ucapan terimakasih kpd yg meninggal. Karena yg Meninggal telah pergi ke tempat yg abadi," tulis netizen.

"Ya.. itu perspektif masing-masing aja sih mbah.. Si mbah boleh punya perspektif spt itu. Ada jg yg berperspektif bahwa knp bersedih/berduka cita adlh apakah kelak saat kita yg mati nnt sdh cukup "bekal" nya," komentar netizen yang lain.

Load More