-
Polisi tangkap PYH, penipu pinjaman fiktif di Bandar Lampung
-
Ratusan warga tertipu, total 450 korban
-
PYH dijerat pasal penipuan dan penggelapan
SuaraLampung.id - Penipuan berkedok pinjaman uang fiktif kembali makan korban. Kali ini, seorang wanita berinisial PYH (31) asal Bandar Lampung berhasil memperdaya ratusan warga dengan modus tawaran pinjaman tunai menggiurkan.
Tak tanggung-tanggung, 450 orang terjerat dan total kerugian ditaksir mencapai angka fantastis. Drama penangkapan PYH berlangsung tegang pada Senin (6/10/2025) siang.
Polisi dari Polsek Tanjung Karang Barat harus bergerak cepat mengamankan tersangka di sebuah rumah di Jalan Imam Bonjol.
Ratusan warga yang jadi korban sudah terlebih dahulu mengepung lokasi, menuntut uang mereka dikembalikan. Suasana kala itu memanas dan dipenuhi emosi.
Baca Juga:Penipu Online Jual Beli Mobil Diciduk Polisi Pringsewu, Modus Canggih Rugikan Korban Rp90 Juta
Salah satu korban, TD (47), seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan bahwa ia dan 449 korban lainnya tergiur janji pinjaman fiktif yang ditawarkan PYH.
"Dia janjiin pinjaman cepat cair, dari tiga sampai delapan juta rupiah," ujar TD dengan nada kesal.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay, menjelaskan bahwa PYH beraksi layaknya sales profesional.
Ia mengaku sebagai karyawan sekaligus marketing dari sebuah bank swasta ternama yang bekerja sama dengan bank lain. Untuk meyakinkan korbannya, PYH meminta fotokopi KTP, KK, serta biaya administrasi mulai dari Rp30 ribu hingga Rp500 ribu.
"Setelah uang administrasi diterima, pinjaman yang dijanjikan tak pernah ada. Semua fiktif," tegas Kapolresta.
Baca Juga:Angkot dan Bus Trans Bandar Lampung Siap Kembali Mengaspal
Parahnya lagi, PYH juga menawarkan bonus menggiurkan bagi siapa saja yang berhasil membawa 100 calon peminjam lainnya.
Bonusnya berupa insentif bulanan Rp750 ribu dari salah satu bank swasta. Hasil penyelidikan membuktikan, bank yang disebut-sebut PYH tidak pernah bekerja sama dengannya dan bahkan tidak mengenalnya.
Dari tangan PYH, polisi menyita sejumlah barang bukti krusial yaitu satu unit ponsel Vivo Y27 yang berisi aplikasi rekening DANA, tempat uang hasil penipuan mengalir lalu ada 127 lembar fotokopi KTP dan KK korban. Polisi juga menyita dua buku catatan tebal berisi daftar nama-nama korban.
PYH sendiri mengakui seluruh uang hasil kejahatannya telah ludes untuk keperluan pribadi. Kombes Alfret Jacob Tilukay mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati.
"Jangan mudah tergiur tawaran pinjaman cepat yang tidak jelas asal-usulnya. Pastikan lembaga yang menawarkan pinjaman resmi dan terdaftar di OJK," pesannya.
"Jika menemukan indikasi penipuan serupa, jangan ragu untuk segera laporkan ke kepolisian," tambahnya.