-
Video warga dimangsa harimau di TNBBS adalah hoaks
-
Pihak berwenang telah melakukan penyelidikan dan klarifikasi
-
Korban dalam video adalah korban laka lantas di Pati, Jawa Tengah
SuaraLampung.id - Jagat maya digegerkan dengan sebuah video mengerikan yang menampilkan seorang warga diduga tewas dimangsa harimau di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Video ini menyebar cepat di berbagai platform digital, terutama grup-grup WhatsApp, dan sukses membuat resah masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar hutan TNBBS.
Kepala Balai Besar TNBBS, Hifzon Zawahiri, dengan tegas membantah video tersebut.
"Informasi elektronik yang beredar di media sosial terkait adanya konflik harimau dan manusia di wilayah hutan kawasan TNBBS adalah hoaks atau berita bohong," ujarnya, Rabu (8/10/2025).
Baca Juga:Heboh Video Warga Dimangsa Harimau di Tanggamus Ternyata Hoaks, Polisi Turun Tangan
Setelah video tersebut viral, pihak BBTNBBS tidak tinggal diam. Mereka langsung bergerak cepat, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan penyelidikan intensif demi memastikan kebenaran informasi yang meresahkan ini.
"Berita bohong tersebut dengan sengaja disebarluaskan oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan keresahan masyarakat yang berada di dekat kawasan hutan TNBBS," tambah Hifzon.
Terungkap fakta mengejutkan di balik video viral tersebut. Pihak BBTNBBS memastikan bahwa individu yang terekam dalam video dengan kondisi mengenaskan itu bukanlah korban serangan harimau di TNBBS.
Melainkan, korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Pati, Jawa Tengah. Sebuah perbedaan yang sangat jauh.
Oleh karena itu, BBTNBBS mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Jangan mudah terpancing dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Menyebarkan hoaks dapat menimbulkan kepanikan dan keresahan yang tidak perlu.
Baca Juga:Teror Harimau di Pesisir Barat: Jejak Kaki Misterius dan Potongan Kambing Gegerkan Warga Sukamulya!
"Kami mengimbau warga agar lebih bijak bermedia sosial. Jika menerima informasi semacam itu, sebaiknya dikonfirmasi terlebih dahulu ke pihak terkait seperti pihak TNBBS, BKSDA, dan pihak berwenang," tegas Hifzon Zawahiri.
Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa kembali kebenaran informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya.
Pastikan sumbernya terpercaya dan jika ragu, jangan segan untuk bertanya langsung kepada pihak berwenang. Bersama-sama kita lawan penyebaran hoaks. (ANTARA)