Darah Tumpah di Kelas: Kronologi Mencekam Duel Maut 2 Pelajar SMPN 12 Krui

Di dalam Ruang Kelas VII A yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu, darah justru tumpah.

Wakos Reza Gautama
Kamis, 02 Oktober 2025 | 19:43 WIB
Darah Tumpah di Kelas: Kronologi Mencekam Duel Maut 2 Pelajar SMPN 12 Krui
Ilustrasi duel maut pelajar SMPN 12 Krui, Pesisir Barat. [Shutterstock]
Baca 10 detik
  • Seorang siswa SMPN 12 Krui, Pesisir Barat, tewas ditusuk teman sekelas

  • Korban meninggal karena luka tusuk di kepala dan punggung

  • Pelaku telah diamankan bersama barang bukti gunting

SuaraLampung.id - Dunia pendidikan Pesisir Barat digegerkan insiden mengerikan yang berujung maut di lingkungan sekolah. Perkelahian brutal antarsiswa di ruang kelas SMPN 12 Krui merenggut nyawa seorang remaja berusia 13 tahun.

Senin kelabu, 29 September 2025, sekitar pukul 10.20 WIB, menjadi saksi bisu tragedi yang tak terlupakan. Di dalam Ruang Kelas VII A yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu, darah justru tumpah.

JS (13), warga Pekon Tanjung Setia, terkapar tak bernyawa setelah diduga ditusuk oleh teman sekelasnya sendiri, SR (13).

Kasat Reskrim Polres Pesisir Barat Iptu Fabian Yafi Adinata mengatakan ketegangan bermula ketika korban, JS, mendatangi SR di bangku kelas.

Baca Juga:Duel Maut di Kelas: Siswa SMP di Krui Tusuk Teman dengan Gunting hingga Tewas

Tanpa diduga, JS menendang meja belajar SR dan mengajaknya berkelahi. Tak sampai di situ, JS juga melayangkan pukulan ke kepala SR yang kala itu masih duduk di bangku.

Mendapat serangan mendadak dan merasa terancam, SR melakukan tindakan fatal. Dalam kepanikan, ia meraih gunting dari dalam laci meja belajarnya.

Gunting itu kemudian diarahkan ke JS, menusuk berkali-kali hingga mengenai pelipis mata kanan, kepala bagian belakang, dan punggung korban.

"Korban mendatangi pelaku di ruang kelas, kemudian menendang meja dan memukul kepala pelaku. Merasa terancam, pelaku mengambil gunting dan menusukkan ke arah korban," jelas Fabian.

JS ambruk bersimbah darah. Pemandangan mengerikan itu sontak membuat panik guru dan siswa lain yang berada di lokasi.

Baca Juga:Teror Harimau di Pesisir Barat: Jejak Kaki Misterius dan Potongan Kambing Gegerkan Warga Sukamulya!

Pertolongan segera diberikan, dan JS dilarikan ke Puskesmas Biha. Namun, takdir berkata lain. Luka tusukan yang parah menyebabkan pendarahan hebat, dan nyawa JS tak bisa diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia.

Polisi bergerak cepat. Sat Reskrim Polres Pesisir Barat langsung menuju lokasi kejadian usai menerima laporan. SR, terduga pelaku, segera diamankan beserta barang bukti kunci satu buah gunting yang menjadi senjata maut dalam insiden tragis ini.

"Terduga pelaku sudah kami amankan di Polres Pesisir Barat guna pemeriksaan lebih lanjut," tegas Fabian.

Hingga kini, Polres Pesisir Barat masih terus mendalami kasus ini. Pemeriksaan intensif terhadap saksi-saksi dilakukan, koordinasi dengan Puskesmas Pesisir Selatan untuk hasil visum sedang berjalan, dan jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian.

Tragedi ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak, khususnya orang tua dan institusi sekolah. Polres Pesisir Barat mengimbau agar pengawasan terhadap anak-anak lebih ditingkatkan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua dan pihak sekolah, untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak agar kejadian serupa tidak terulang kembali," pungkas Fabian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak