SuaraLampung.id - Sore yang seharusnya tenang berubah menjadi mencekam bagi SU (62), seorang petani warga Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik.
Kamis (11/9/2025) sekitar pukul 16.30 WIB, di tengah hamparan perkebunan Desa Bauh Gunung Sari, ia harus berhadapan dengan keganasan tiga pria tak dikenal.
Sebuah insiden pencurian dengan kekerasan (curas) yang mengerikan, meninggalkan SU terkapar bersimbah darah dan kehilangan sepeda motor kesayangannya.
Kapolsek Sekampung Udik AKP Rihamudin, membenarkan kejadian nahas ini. Menurut keterangan polisi, SU kala itu sedang bersantai di atas sepeda motor Honda Beat hitam miliknya, menikmati suasana ladang yang ia garap.
Baca Juga:Harga Singkong Anjlok, Gubernur Lampung Dorong Petani Beralih ke Padi dan Jagung
Namun, ketenangan itu seketika sirna. Tiga sosok misterius muncul entah dari mana, bergerak cepat menghampiri SU. Tanpa basa-basi, salah satu pelaku langsung mengayunkan senjata tajamnya ke arah SU.
"Sabetan pertama mengenai bahu korban," jelas AKP Rihamudin. SU, yang terkejut dan merasakan sakit luar biasa, mencoba menyelamatkan diri dengan melompat dari motornya. Namun, para begal tak memberi ampun. Sabetan kedua kembali melayang, mengincar tubuh renta SU.
Beruntung, naluri bertahan hidup SU muncul. Ia berusaha menangkis serangan brutal itu dengan tangan kanannya. Nahas, upaya tangkisan itu tak sepenuhnya berhasil.
Jari-jari tangan kanannya terluka parah akibat sabetan senjata tajam tersebut. Setelah berhasil melukai korban dan melumpuhkannya, para pelaku dengan cepat merampas sepeda motor Honda Beat hitam milik SU, lalu kabur meninggalkan korban yang kesakitan di tengah ladang.
Warga sekitar yang mendengar keributan dan melihat kondisi SU segera memberikan pertolongan pertama. Dengan sigap, mereka membawa SU ke Rumah Sakit Airan untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
Baca Juga:Mantan Kadis PUPR Lampung Timur Tewas di Rutan Usai Minum Minyak Urut yang Dikira Air Zam-zam
SU mengalami luka bacok cukup serius di bagian bahu dan jari tangan kanannya, sebuah trauma fisik yang mungkin akan membekas dalam ingatannya.
Menanggapi laporan warga, jajaran Polsek Sekampung Udik langsung bergerak cepat. Tim kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari petunjuk, mengumpulkan barang bukti, serta meminta keterangan dari saksi-saksi yang mungkin melihat kejadian tersebut. Saat ini, perburuan terhadap ketiga pelaku begal keji tersebut sedang gencar dilakukan.
AKP Rihamudin juga mengimbau masyarakat, khususnya para petani yang sering beraktivitas di ladang, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. "Jangan sendirian saat berada di kebun yang jauh dari pemukiman," tegasnya.
Polisi menyarankan agar petani selalu ditemani atau setidaknya memberitahu keluarga tentang lokasi dan durasi aktivitas mereka di ladang.
Selain itu, masyarakat diminta untuk segera melapor ke pihak kepolisian jika menemukan orang-orang yang gerak-geriknya mencurigakan di sekitar perkebunan atau area sepi lainnya.
Kerjasama antara masyarakat dan kepolisian diharapkan dapat meminimalisir kejadian serupa di masa mendatang dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.