SuaraLampung.id - Udara di Talang Tembesu, Tulang Bawang, terasa berat saat Kapolres AKBP Yuliansyah menatap langsung mata Ari Dafira, ayah dari bocah malang RAZ (10).
Ini bukan sekadar kunjungan dinas biasa. Ini adalah sebuah sumpah. Di hadapan keluarga yang hancur lebur, perwira menengah itu menegaskan satu komitmen: perburuan terhadap 'monster' yang telah merenggut nyawa dan kehormatan putrinya tidak akan pernah berhenti.
Polisi sudah tahu siapa pelakunya. Identitas pembunuh keji yang jasadnya ditemukan tanpa busana di sebuah bedeng milik PT. Indo Lampung Perkasa itu sudah ada di tangan mereka. Namun, sang pelaku licin dan masih bebas berkeliaran, meninggalkan jejak teror dan duka mendalam.
"Kegiatan yang kami lakukan ini adalah sebagai bentuk belasungkawa sekaligus menyampaikan komitmen kami kepada pihak keluarga untuk mengungkap perbuatan keji yang telah dilakukan oleh pelaku," tegas AKBP Yuliansyah, Kamis (17/07/2025).
Baca Juga:Niat 'Bikin Video' Berakhir Tragis: Pemuda di Tulang Bawang Tewas Lompat dari Jembatan
Perwira Alumni Akpol 2006 ini tidak ingin kunjungannya hanya menjadi seremoni. Ia datang membawa janji keadilan.
Bagi Kapolres, kasus ini adalah prioritas utama. Seluruh jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) telah dikerahkan, menyisir setiap sudut untuk memburu pelaku yang diduga adalah sesama buruh di perkebunan tersebut—seorang serigala berbulu domba yang hidup di tengah-tengah mereka.
"Kami sudah berusaha maksimal dan saat ini, anggota kami masih berada di lapangan. Namun pelaku masih belum ditemukan," ujar AKBP Yuliansyah.
Ia bahkan secara terbuka meminta bantuan publik, sebuah sinyal betapa pentingnya penangkapan ini. "Apabila ada informasi sekecil apapun terkait dengan keberadaan pelaku tolong sampaikan ke kami."
Di sisi lain, Ari Dafira, sang ayah, mencoba tegar di tengah badai duka. Kehadiran Kapolres memberinya sepercik harapan.
Baca Juga:Sopir Travel Dibunuh karena Sakit Hati Ini Kronologi Lengkap Perampokan di Lampung Selatan
Ia dan keluarga besarnya telah menyerahkan nasib keadilan bagi putrinya sepenuhnya kepada aparat. Namun, penantian ini terasa menyiksa.
"Terima kasih atas kunjungan yang sudah dilakukan oleh Bapak Kapolres Tulang Bawang, dan kami percayakan kasus ini kepada kepolisian," ucap Ari. Namun, ia tak bisa hanya berdiam diri. "Kami dari pihak keluarga juga berupaya mencari tahu keberadaan dari pelaku."
Kepercayaan dan keputusasaan itu bercampur menjadi satu, berharap sang pembunuh segera tertangkap dan "dihukum seberat-beratnya".
Tragedi ini pertama kali mengguncang ketenangan Kampung Gunung Tapa pada Minggu malam, 22 Juni 2025. Jasad RAZ, seorang siswi sekolah dasar, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah kamar dekat mess tempat tinggalnya di PT Indo Lampung Perkasa.
Bukti-bukti mengarah pada satu kesimpulan yang mengerikan: ia menjadi korban kekerasan seksual sebelum nyawanya dihabisi.