Impian Jadi Guru & TNI: Siswa Sekolah Rakyat Lampung Rela Tinggalkan Keluarga

Ia mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan belajar di Sekolah Rakyat untuk meraih cita-citanya

Wakos Reza Gautama
Senin, 14 Juli 2025 | 15:06 WIB
Impian Jadi Guru & TNI: Siswa Sekolah Rakyat Lampung Rela Tinggalkan Keluarga
Sejumlah siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan tengah melakukan pemeriksaan fisik di Lampung Selatan, Senin (14/7/2025). [ANTARA]

SuaraLampung.id - Sejumlah siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan antusias melakukan beragam tahapan pemeriksaan kesehatan menjelang pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Rakyat.

Dhea, siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan, mengatakan hari ini menjalani pemeriksaan kesehatan seperti gigi, mata, dan ada pemeriksaan fisik.

"Perasaannya senang sekali karena banyak bertemu kawan baru," ujar Dhea, Senin (14/7/2025) dikutip dari ANTARA.

Ia mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan belajar di Sekolah Rakyat untuk meraih cita-citanya sebagai seorang guru.

Baca Juga:Duka Haji Lampung: Lagi Satu Jemaah Wafat di Tanah Suci

"Saya berasal dari Kabupaten Pringsewu dulu sekolah di SMPN 2 Adiluwih, tidak sabar ingin belajar dan sangat senang sekali karena bisa membantu meringankan beban orang tua dengan bersekolah di Sekolah Rakyat. Karena ibu hanya seorang buruh tani sedangkan ayah sudah meninggal dunia," katanya.

Dhea menjelaskan selain melakukan pemeriksaan kesehatan, hari ini dirinya bersama para peserta didik Sekolah Rakyat pun telah melakukan perkenalan dengan para guru serta telah diberitahukan cara pembelajaran untuk tahun ajaran baru.

"Sudah dibolehkan tinggal di asrama oleh ibu, tadi ada persiapan belajar Bahasa Inggris seperti belajar percakapan sehari-hari, karena nanti belajar menggunakan dua bahasa," ucap dia.

Tanggapan tambahan dikatakan oleh peserta didik Sekolah Rakyat lainnya asal Kabupaten Tulang Bawang Barat, Fadli.

"Perasaannya senang sekali bisa sekolah, untuk bisa sukses meraih cita-cita sebagai TNI apapun akan saya hadapi. Orang tua sudah memperbolehkan untuk tinggal di asrama memang untuk saat ini belum kenal banyak orang karena saya jauh dari Tulang Bawang Barat," ujar Fadli.

Baca Juga:Residivis Sesumbar tak Bisa Ditangkap Polisi karena Punya Ilmu Belut Putih, Fakta Berkata Lain

Ia mengatakan dirinya bersama empat orang siswa lain dari Tulang Bawang Barat difasilitasi antar jemput oleh pemerintah dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dari Tulang Bawang Barat menuju BPSDM Provinsi Lampung yang ada di Lampung Selatan.

"Saya dari SMP Muhammadiyah Tumijajar, saya sulung dari dua bersaudara, adik masih kelas 4 sekolah dasar. Orang tua tidak ikut mengantar karena orang tua pekerjaannya berdagang," katanya.

75 Siswa Cek Kesehatan

Sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat di Provinsi Lampung telah melakukan pemeriksaan kesehatan secara serentak hari ini di BPSDM Lampung yang digunakan sebagai Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan sementara.

"Hari ini pemeriksaan kesehatan bagi peserta didik di Sekolah Rakyat telah dilaksanakan, jumlah siswa yang ikut serta dalam kegiatan ini ada 75 siswa yang terdiri dari 48 siswa laki-laki serta 27 siswa perempuan dan semua siswa sudah di setujui oleh Gubernur Lampung melalui Surat Keputusan Gubernur," ujar Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Senin (14/7/2025).

Ia mengatakan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi peserta didik Sekolah Rakyat tersebut telah terlaksana dengan lancar.

"Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan, sebab memang ada prosedurnya. Sebelum masuk asrama semua harus steril, dan kondisi anak-anak semua harus sehat tidak ada yang terjangkit penyakit termasuk penyakit menular," katanya.

Kepala Sekolah Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan Asis Prasetyo mengatakan pemeriksaan kesehatan tidak mempengaruhi kelulusan siswa.

"Dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan ini tidak mempengaruhi lulus tidak lulus. Karena hanya pemeriksaan saja," ujar Asis Prasetyo.

Ia mengatakan jika hasil pemeriksaan kesehatan terindentifikasi ada masalah kesehatan pada peserta didik, maka akan segera diatasi sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.

"Ini sebagai bentuk mitigasi sebab ini mau diasramakan. Jadi semua harus diperiksa, dan kalau siswa yang teridentifikasi memiliki masalah kesehatan setelah ditangani sampai sembuh, maka mereka akan kembali ke asrama dan mengikuti pembelajaran bersama rekan-rekannya di Sekolah Rakyat," tambahnya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini