2 Bocah di Mesuji Alami Luka Bakar Parah Akibat Petasan Saat Ngabuburit

Dua korban memainkan permainan petasan tradisional yang terbuat dari pipa paralon

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 07 Maret 2025 | 10:14 WIB
2 Bocah di Mesuji Alami Luka Bakar Parah Akibat Petasan Saat Ngabuburit
Ilustrasi petasan. Dua bocah alami luka bakar karena permainan petasan tradisional. [Pexels.com]

SuaraLampung.id - Permainan petasan yang marak di bulan ramadhan, memakan korban. Dua bocah di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, mengalami luka bakar akibat main petasan tradisional saat ngabuburit.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (4/3/2025) di Desa Sriwijaya, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, menjelang buka puasa. Korban diketahui berinisial RAF (10) dan DAW (7).

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan insiden tersebut.

“Dua korban memainkan permainan petasan tradisional yang terbuat dari pipa paralon,” ujar Yuni Iswandari, Kamis (6/3/2025).

Baca Juga:Modus Ritual Pengobatan, Dukun Cabul di Mesuji Perdaya Pasien Wanita

Akibat insiden itu, kedua bocah mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh. RAF mengalami luka bakar pada wajah dan leher, sementara DAW mengalami luka bakar pada paha kiri, kanan, dan area sensitifnya.

Yuni mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama selama bulan Ramadan.

"Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua agar selalu mengawasi anak-anak saat bermain. Sebaiknya hindari permainan yang berbahaya, seperti petasan, dan arahkan mereka ke kegiatan yang lebih positif selama bulan Ramadan,” pesannya.

Cegah Perang Sarung

Polresta Bandar Lampung meningkatkan patroli keamanan untuk mencegah aksi perang sarung yang marak terjadi selama bulan Ramadan. Aksi yang awalnya dianggap sebagai permainan anak-anak ini sering kali berujung pada tawuran yang mengganggu ketertiban umum.

Baca Juga:Massa Bercadar Bakar Kantor & Traktor PT Prima Alumga di Mesuji, Polisi Perketat Pengamanan

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay, mengatakan patroli dilakukan secara intensif, terutama setelah salat tarawih dan menjelang sahur. Beberapa lokasi yang menjadi titik rawan perang sarung di antaranya Jalan Pangeran Antasari, Way Halim, Sukarame, hingga kawasan Teluk Betung.

"Kami mengintensifkan patroli di lokasi-lokasi yang sering dijadikan tempat berkumpul oleh para remaja, para Bhabinkamtibmas juga kita kerahkan untuk memantau situasi di wilayah binaannya," ujar Alfret.

Selain berpatroli, polisi juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pihak masjid agar mengingatkan anak-anak muda untuk tidak terlibat dalam aksi ini.

"Kami mengimbau kepada para orang tua agar mengawasi anak-anaknya setelah salat tarawih dan tidak membiarkan mereka keluar larut malam tanpa pengawasan," tambahnya.

Pihak kepolisian menegaskan akan menindak tegas aksi perang sarung yang mengganggu ketertiban umum.

"Jika ditemukan adanya kelompok yang melakukan perang sarung dan mengarah ke tindakan kriminal, kami akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku," tegas Kombes Pol Alfret.

Patroli ini akan terus dilakukan selama bulan Ramadan untuk memastikan situasi tetap kondusif. Kepolisian juga mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemukan aktivitas yang mencurigakan agar bisa segera ditindaklanjuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini