Sama halnya dengan FH, tersangka OY juga dipanggil sebagai saksi sebanyak dua kali yaitu pada 17 Oktober 2024 dan 19 Oktober 2024 namun tidak hadir.
Pada 20 Oktober 2024 status OY dinaikan menjadi tersangka melalui gelar perkara. Penyidik lalu melayangkan surat panggilan untuk OY sebagai tersangka sebanyak dua kali yaitu pada 21 Oktober 2024 dan 23 Oktober 2024 namun tetap juga OY tidak memenuhi panggilan. Akhirnya pada 25 Oktober 2024, penyidik menerbitkan DPO terhadap OY.
"Saya perlu luruskan, kedua DPO ini bukan dilepas oleh Polres Metro seperti yang diberitakan, OY dan FH ini belum pernah datang ke Polres Metro untuk memenuhi panggilan penyidik , kemungkinan setelah peristiwa pembunuhan itu, OY dan FH langsung melarikan diri,” tegas Heri.
Kasus pembunuhan terhadap Imam Ardiansyah terjadi pada 15 Oktober 2024. Imam saat itu membantu adik perempuannya yang dikeroyok teman-temannya.
Baca Juga:Tragis! Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi Metro
Nahas Imam malah menjadi sasaran pengeroyokan. Imam ditikam di bagian leher. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Jenderal Ahmad Yani di Kota Metro, namun nyawanya tidak dapat ditolong.