SuaraLampung.id - Masjid Al-Bakrie yang sedang dalam tahap pembangunan diproyeksi sudah bisa digunakan pada bulan Ramadhan 2025 mendatang.
Hal ini dikemukakan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto saat meninjau pembangunan Masjid Al-Bakrie di Enggal, Kota Bandar Lampung, Rabu (9/10/2024).
"Artinya fungsi masjid dapat digunakan, atap sudah selesai, lantainya selesai, sound systemnya ada. Listriknya oke, AC-nya oke, sudah bisa digunakan, orang sudah bisa salat di sini, wudu di sini, tinggal mungkin penyelesaian bagian luar, nanti dikerjakan sambil berjalan," jelas Fahrizal dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Namun demikian menurut Sekda, pasca pembangunan tugas selanjutnya adalah memakmurkan masjid, agar dapat digunakan secara maksimal.
Baca Juga:Dari Kesejahteraan Hingga NKRI, Ini 6 Tema Debat Panas Pilkada Bandar Lampung 2024
"Kita juga harus memakmurkan masjid ini.Oleh karenanya harus dikelola dan dipelihara baik. Maka nanti dibentuk lembaga untuk mengelola masjid ini. Jadi bukan OPD atau Pemprov yang mengelola," ujar Fahrizal.
Menurut dia, masjid dengan daya tampung 10 ribu jamaah ini diharapkan dapat mendorong masyarakat lebih bergairah dan berkualitas ibadahnya.
"Bukan hanya salat, tapi nanti juga akan ada berbagai kegiatan, pengajian, belajar mengaji, ada taman untuk bersosialisasi dan UMKM Center. Sehingga dapat berkontribusi dalam membangun wajah kota menjadi semakin cantik, bisa menjadi ikon juga, jadi fungsinya banyak," kata Fahrizal.
Pada kesempatan itu Wakil Ketua I, Yayasan Bakrie Amanah, Teguh Ananta Wikrama menargetkan pada November ini atap masjid tertutup dan selesai dikerjakan dan dapat digunakan untuk tarawih tahun depan. Sedangkan pekerjaan arsitektur diperkirakan saat ini mencapai sekitar 60% selesai.
"Fasilitas, selain ada ruang utama untuk salat, di bagian bawah ada ballroom yang memiliki ukuran cukup luas dengan ukuran 1.500 meter yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan," kata dia.
Baca Juga:Pro Kontra Pembangunan Tugu Pagoda di Telukbetung, Begini Respons Eva Dwiana
Kemudian di depan dibangun plaza dan taman untuk area bersosialisasi masyarakat. Sementara di bagian belakang ada area parkir, ruang terbuka hijau, taman, children playground dan pusat UMKM.
"Jadi kami ingin menjadikan masjid ini bukan hanya sekadar tempat beribadah, tapi juga tempat bersosialisasi, belajar, dan tempat berniaga, atau UMKM Center, UMKM Center ini meskipun tempatnya terbatas hanya untuk 40-60 tenan. Kami bekerjasama dengan Kadin Lampung akan mengkurasi siapa saja UMKM yang dapat masuk area UMKM tersebut," kata Teguh. (ANTARA)