SuaraLampung.id - Jasa pemotongan hewan kurban di Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, dibanjiri pesanan saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Marno salah satu tukang potong kurban atau yang sering disebut jagal pada hari raya Idul Adha, dibanjiri pesanan. Dalam satu hari kelompok jagal tersebut, mampu memotong lima ekor sapi dan puluhan kambing.
"Untuk satu kelompok kami delapan orang, dalam satu hari bisa memotong hewan kurban 10 hingga 15 ekor di tiga tempat yang berbeda," kata Marno, Senin (17/6/2024).
Ia menjelaskan, sejak satu pekan menjelang hari raya Idul Adha, para tukang jagal sudah banyak mendapat pesanan memotong hewan kurban. Bahkan kelompok jagal banjir pesanan dan banyak menolak order dari desa-desa tempat pemotongan hewan kurban lainnya.
Baca Juga:Daging Halal Terjamin? Juleha Lampung Soroti Minimnya Juru Sembelih Bersertifikasi
"Dalam satu hari kami bisa tiga kali pindah tempat. Untuk upahnya kami satu ekor sapi ada yang Rp 500 ribu dan ada yang Rp 700 ribu, kami juga tidak mematok harga kami juga mencari pahalanya," katanya.
Marno menjelaskan tukang jagal tersebut, bertanggung jawab dalam memotong hewan kurban dan melepas daging dari tulangnya.
Salah satu panitia pemotongan hewan kurban yang ada di Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Mulyanto, mengatakan pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam mencari jasa pemotongan hewan kurban. Untuk pemesanan tim panitia harus jauh-jauh agar hewan kurban dapat disembelih sesuai jadwal.
"Kami di desa ini untuk pemotongan hewan kurban sebanyak tiga ekor sapi dan delapan ekor kambing, dan kami sempat kesulitan untuk mencari jasa pemotongan hewan kurban," kata Mulyanto.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) setempat memastikan pemotongan hewan kurban diawasi oleh tim kesehatan hewan guna memastikan hewan kurban tersebut layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Baca Juga:Pasar Natar Lampung Selatan Akan Jadi Pasar Modern, Diresmikan September 2024
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Rini Ariasih, di Kalianda mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan dari mulai tempat lapak penjualan hingga tempat pemotongan hewan kurban guna memastikan kondisi hewan kurban tersebut dalam keadaan sehat.
"Kami dari dinas peternakan dan kesehatan hewan Lampung Selatan terus melakukan pemantauan ke beberapa lapak penjualan hewan kurban untuk lebih memastikan kesehatan hewan kurban. Untuk pemeriksaan hewan kurban ini sudah dilaksanakan oleh seluruh KUPT dan seluruh UPT Puskeswan yang ada di kecamatan sejak H-17 sampai dengan nanti H+3," ujar dia.
Disnakeswan juga telah meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan sesuai ketentuan Permentan Nomor 17 Tahun 2023 tentang tata cara pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan, dan media pembawa penyakit hewan lainnya di dalam wilayah NKRI, dan mitigasi risiko dalam lalu lintas hewan mulai dari peternakan, pasar hewan, check point, tempat penampungan hewan, dan rumah potong hewan.
Memperhatikan kembali ketentuan mengenai pelaksanaan kurban dan pemotongan hewan, prosedur pemotongan bersyarat di RPHR, serta kewaspadaan dan pengendalian penyakit hewan menular menjelang hari raya dalam situasi wabah PMK, penyakit kulit benjol (Lumpy Skin Disease/LSD), dan Peste des Petits Ruminants (PPR). (ANTARA)