Kurnia mengungkapkan, Dinas Pariwisata setidaknya telah menginventarisir sebanyak 82 objek wisata yang ada di Lampung Selatan.
Ke-82 objek wisata itu terbagi pada empat jenis wisata, seperti objek wisata bahari sebanyak 42, wisata alam 23 objek, wisata budaya sejarah delapan objek dan wisata terpadu dengan sembilan objek.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Erdiansyah mengungkapkan pihaknya kini bersama pemerintah desa telah mengembangkan konsep desa wisata.
Menurut dia, pemerintah desa diminta untuk mendata potensi-potensi pariwisata yang ada di desanya masing-masing untuk dikembangkan menjadi objek wisata unggulan.
Baca Juga:Tidak Ada Dokumen, Puluhan Tanduk Kerbau Disita Petugas Karantina Hewan di Pelabuhan Bakauheni
“Desa wisata merupakan desa yang dapat memaksimalkan potensi desanya dengan pesona wisata yang telah dikembangkan untuk menarik minat calon wisatawan yang akan berkunjung,” ucap dia.
Dikatakan Erdiansyah, sejumlah desa wisata telah berhasil mengembangkan potensi wisatanya untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Lampung Selatan. Bahkan perkembangan tersebut telah diakui secara nasional dengan ganjaran penghargaan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beberapa waktu lalu.
Seperti Desa Wisata Kelawi dan Desa Wisata Totoharjo di Kecamatan Bakauheni, Desa wisata Kunjir dan Desa Wisata Sukaraja di Kecamatan Rajabasa. Kemudian ada juga Desa Wisata Way Kalam dan Desa Wisata Tamanbaru di Kecamatan Penengahan.
“Kemudian berlanjut Desa Wisata Kecapi di Kecamatan Kalianda dan Desa Wisata Srikaton di Kecamatan Tanjung Bintang. Bahkan untuk Desa Wisata Kelawi, pada 2023 lalu berhasil meraih Juara II Nasional untuk Kategori Desa Wisata Maju oleh Kementerian Parekraf RI,” katanya. (ANTARA)
Baca Juga:Maju Pilkada Lampung Selatan 2024, Nanang Ermanto Kemungkinan Didukung PDIP dan Demokrat