SuaraLampung.id - Sebanyak 10 ruas jalan nasional di Provinsi Lampung masuk kategori rawan banjir dan longsor ketika masuk musim penghujan seperti saat ini.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia mengatakan, empat ruas jalan masuk rawan banjir dan enam ruas jalan lainnya rawan longsor.
Empat ruas jalan rawan banjir meliputi ruas 017 di Simpang Tiga Teluk Ambon-KM 10 Panjang Kota Bandar Lampung, ruas 018 di KM 10 Panjang-Batas Kota Bandar Lampung.
Lalu di KM 107+800 dan KM 109+300 yaitu di ruas Simpang Bujung Tenuk, Kabupaten Tulang Bawang, sampai Batas Kabupaten Lampung Tengah dengan Lampung Timur, serta Simpang Bujung Tenuk hingga Terbanggi Besar.
Baca Juga:Nanas Komoditas Ekspor Andalan Lampung yang Menembus Semua Benua
Enam ruas jalan rawan longsor yaitu ruas 027 Krui-Biha di Kabupaten Pesisir Barat, ruas 028 Biha-Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat, ruas 029 Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat-Sanggi Kabupaten Tanggamus, dan ruas 030 Sanggi-Wonosobo.
Kemudian ada di ruas 024 Batas Provinsi Bengkulu-Pugung Tampak, Kabupaten Pesisir Barat, dan ruas 025 Pugung Tampak-Simpang Gunung Kemala.
"Mengenai lokasi rawan bencana yang bisa menghambat perjalanan masyarakat di periode libur akhir tahun ini, kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi lebih awal," ujar Susan Novelia, Sabtu (2/12/2023).
Menurut dia, di ruas jalan Lintas Timur, Lintas Tengah, dan Lintas Barat, semua telah ditempatkan peralatan dan petugas posko untuk membantu pengguna jalan saat melewati titik-titik rawan banjir serta longsor.
"Dengan adanya identifikasi lokasi paling rawan longsor dan banjir ini bisa mengurangi dampak bencana, sekaligus mengantisipasi hal-hal yang bisa menghambat pengguna jalan," ujar Susan Novelia.(ANTARA)
Baca Juga:Diskes Lampung Selatan Bagikan Tips Mencegah Pneumonia