SuaraLampung.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil sampel sampah di 20 Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung untuk dilakukan studi uji kelayakan.
Kepala DLH Bandar Lampung Budiman PM mengatakan, sampel limbah ini sudah diambil oleh ESDM sebelum masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung.
Ia mengatakan bahwa uji kelayakan sampah TPA Bakung merupakan bantuan dari Kementerian ESDM guna mengetahui kandungan ataupun kadar yang ada pada limbah-limbah tersebut.
"Jadi nanti hasil kaji dari ESDM akan dimasukkan ke dalam laporan mereka, sehingga ke depan dapat diketahui di TPA Bakung cocok dikelola seperti apa," kata dia lagi.
Baca Juga:Baru Empat Hari, 31 Orang Ditangkap Petugas Akibat Buang dan Bakar Sampah Sembarang di Kota Jogja
Menurutnya, dengan sudah dilakukan uji kelayakan ini, tentunya akan memudahkan Pemkot Bandar Lampung menarik investor yang akan mengelola ataupun berinvestasi di TPA Bakung.
"Jadi, kalau ada pihak ketiga yang ingin berinvestasi, pemda sudah punya studi kelayakan TPA Bakung. Karena sejauh ini investor yang datang untuk kelola TPA Bakung selalu bilang akan terus mengkaji sampah di sana, tetapi kemudian tidak ada titik temu," kata dia.
Menurutnya, ke depan investor pun tak perlu takut apalagi ragu dengan hasil studi kelayakan yang dimiliki oleh Pemkot Bandar Lampung terhadap TPA Bakung, sebab hasilnya dari Kementerian ESDM langsung.
"Jadi investor pun nanti tak perlu takut dan mengkaji ulang lagi kandungan sampah yang ada di TPA Bakung, karena kami sudah punya dari ESDM. Kalau dulu kan enggak ada," kata dia.
Sementara itu, katanya lagi, untuk hasil dari uji kelayakan Kementerian ESDM terkait kandungan sampah di TPA Bakung akan selesai pada akhir tahun 2023.
Baca Juga:Pembuangan Sampah di TPST Piyungan Dibatasi, Pemkot Jogja Siapkan Nitikan 2 jadi TPST 3R Modern
"Hasilnya nanti akhir tahun selesai semua. Hasil seluruhnya di akhir tahun. Sekarang lagi pendalaman, mencari data dan tahap pengkajian. Uji kelayakan (feasibility study/FS) ini adalah bantuan dari pusat, jadi kami tidak keluarkan biaya," kata Budiman. (ANTARA)