Lampu Belakang Kendaraan Mati Jadi Penyebab Kecelakaan Di Jalan Tol Terpeka

Pembagian 100 lampu serep ini untuk meminimalkan kecelakaan lalu lintas di jalur tol Terpeka Lampung.

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 10 September 2022 | 11:15 WIB
Lampu Belakang Kendaraan Mati Jadi Penyebab Kecelakaan Di Jalan Tol Terpeka
Operasi Microsleep di jalan Tol Terpeka Lampung. [ANTARA]

SuaraLampung.id - PT Hutama Karya (Persero) menyiapkan 100 buah lampu serep bagi kendaraan yang kondisi lampu belakang mati saat melintas di jalan tol ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka).

Pembagian 100 lampu serep ini merupakan bagian dari kegiatan operasi "microsleep" (tidur pendek) untuk meminimalkan kecelakaan lalu lintas di jalur tol Terpeka Lampung.

Branch Manager PT Hutama Karya (HK) Ruas Tol Terpeka Yoni Satyo Wisnuwardono mengatakan, kondisi lampu belakang mati menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan tol terutama di malam hari.

"Fatalitas yang terjadi adalah kecelakaan tabrak dari belakang akibat lampu belakang mati," terang Yoni, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga:Enam Orang Tewas Setelah Bus Tabrak Sejumlah Mobil di Wonosobo

Dengan adanya operasi lampu belakang ini, diharapkan dapat menekan penyebab kecelakaan akibat lampu belakang mati.

Upanya yang dilakukan pada operasi "microsleep" kali ini yaitu penempelan stiker dan juga menyediakan lampu ganti bagi kendaraan yang mengalami lampu mati.

"Dan memberikan lampu sementara atau lampu cadangan berupa lampu senter yang kita tempelkan di belakang kendaraan," paparnya.

Lanjut Yoni menerangkan pihaknya bersama instansi terkait juga pada hari ini melakukan kampanye Setuju (Selamat Sampai Tujuan).

"Yang pertama itu adalah keselamatan nomor satu. Yang kedua menurunkan angka fatalitas di jalan tol, tertib berkendara di jalan tol, tertib muatan dan tertib kecepatan," bebernya.

Baca Juga:Kronologis Kecelakaan Maut di Mojokerto, Bocah SD Tertabrak Motor

"Nah, hari ini kita melakukan operasi lampu belakang mati, dan juga ban gundul, di samping juga melakukan operasi microsleep," sambungnya.

Tujuannya adalah mengurangi kecelakaan dan juga mengurangi fatalitas akibat kecelakaan yang terjadi di jalan tol.

"Hasilnya kita harapkan dapat menurunkan angka kecelakaan sampai dengan 40 persen," pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, salah seorang pengemui truk, Hermanto menyambut baik dengan dilaksanakan kegiatan operasi "microsleep" tersebut.

"Ya baguslah, soalnya kadang-kadang suka ngantuk. Kalau ada kayak gini kan akhirnya jadi melek," kata sopir rute Lampung Tengah ke Palembang ini. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak