Enaknya Jadi Karyawan Mbak Rara si Pawang Hujan, Gajinya Tembus Rp 15 Juta

Sebagai pawang hujan yang sering dipakai di acara-acara besar, Mbak Rara tidak sendiri dalam bekerja.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 30 Agustus 2022 | 16:10 WIB
Enaknya Jadi Karyawan Mbak Rara si Pawang Hujan, Gajinya Tembus Rp 15 Juta
Ilustrasi Mbak Rara Pawang Hujan. Mbak Rara gaji karyawannya sampai Rp 15 juta. [Instagram/@rara_cahayatarotindigo]

SuaraLampung.id - Nama Mbak Rara si pawang hujan mulai dikenal publik ketika tampil di acara internasional MotoGP Mandalika 2022.

Mbak Rara saat itu beraksi sebagai pawang hujan melakukan sejumlah ritual agar menghentikan hujan deras yang turun di Sirkuit Mandalika. 

Aksi Mbak Rara itu menimbulkan pro kontra di publik sehingga berdampak pada popularitasnya yang menjulang tinggi.

Sebagai pawang hujan yang sering dipakai di acara-acara besar, Mbak Rara tidak sendiri dalam bekerja. Ia memiliki tim yang membantunya.

Baca Juga:Pakar Hukum: Guru yang Belum Sertifikasi Berhak Dapat Tunjangan Sesuai Undang-undang

Pemilik nama Raden Rara Istiati ini menuturkan punya banyak asisten yang membantunya bekerja sebagai pawang hujan.

"Asisten saya saat ini ada tujuh," kata Rara di program Diary The Onsu yang diunggah baru-baru ini dikutip dari Suara.com.

Dia mengatakan menggelontorkan banyak uang buat gaji mereka. Bagaimana tidak, ada karyawannya yang digaji mencapai Rp 15 juta.

"Sudah ada karyawan yang gajinya dua digit dalam sebulan. Jadi saya kasih Rp 15 juta satu bulan," ucap Rara.

Sedari dulu, Rara menerangkan kalau ingin mensejahterakan karyawan. Karenanya, dia tak segan mengeluarkan banyak uang untuk mereka.

Baca Juga:Punya Banyak Asisten, Mbak Rara Pawang Hujan Bayar Gaji Sampai 2 Digit: Saya Kasih Rp 15 Juta per Bulan

"Saya cita-cita jadi pawang hujan ini punya karyawan yang sejahtera," tutur Rara.

Seperti diketahui, Rara mengaku mendapat bayaran fantastis sebagai pawang hujan. Dia memang pernah didapuk menjadi pawang hujan untuk acara-acara pemerintahan.

Terbaru, dia menyebut didapuk jadi pawang hujan di acara 17 Agustusan yang diadakan di Istana Merdeka.

Meksipun begitu, Rara tidak memungkiri kalau aksinya menjadi pawang hujan pernah gagal.

"Pernah. Karena kan Rara mengasumsikan diri saya ini manusia biasa yang mendapat titipan dari Tuhan. Yang maha sempurna itu Allah. Saya gagal pernah. Tapi kemungkinan berhasil juga banyak," tandasnya.

BERITA TERKAIT

Lifestyle

Terkini

Ini tidak lain berkat program klasterkuhidupku dari BRI.

News | 13:21 WIB

penyidik masih mengumpulkan barang bukti dalam kasus korupsi gerbang rumah dinas Bupati Lampung Timur.

News | 12:19 WIB

FHA-Food & Beveragemerupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di Asia, yang mempertemukan pelaku industri global dalam satu platform terintegrasi.

News | 11:06 WIB

pendapatan tersebut berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan

News | 21:58 WIB

Menurut dia, acara perpisahan atau wisuda perpisahan atau sebutan lainnya tidak dijadikan kegiatan wajib.

News | 20:45 WIB

Sang kakak berinisial AS (27) menghabisi nyawa adiknya AA (24) dalam perkelahian berdarah

News | 15:27 WIB

persiapan logistik pelaksanaan PSU Pesawaran sudah mulai

News | 13:57 WIB

BRI kembali diberikan kepercayaan untuk penyediaan kebutuhan valuta asing bagi jemaah haji Indonesia.

News | 13:43 WIB

Selama menjadi Direktur Utama BSI, Hery mampu membawa bank syariah terbesar di Indonesia tersebut bertransformasi dengan catatan kinerja yang cemerlang.

News | 20:36 WIB

Rp3 Triliun menjadi langkah BRI untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan dan keberlanjutan kinerja jangka panjang.

News | 11:56 WIB

Suhartini pemilik Tien Cakes and Cookies, kini mampu menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan omzet usahanya secara signifikan.

News | 14:27 WIB

diduga pengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga kehilangan konsentrasi dan mengemudikan kendaraan oleng ke kiri,

News | 21:41 WIB

penerimaan gabah petani yang terdampak bencana dan hama tersebut, pun harus memiliki berita acara

News | 21:27 WIB

banjir yang menggenangi jalan di Tirtayasa disebabkan air yang turun dari bukit-bukit bekas penambangan galian C

News | 21:19 WIB

kedatangan Komnas HAM untuk bersilaturahmi dengan keluarga korban dan tinjauan lapangan ke TKP

News | 17:41 WIB
Tampilkan lebih banyak