Berawal Iseng, Titik Mampu Raup Rp 28 Juta dari Limbah Kepala Udang yang Diolah Jadi Camilan

mengolah limbah kepala udang menjadi makanan ringan.

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 23 Juli 2022 | 16:10 WIB
Berawal Iseng, Titik Mampu Raup Rp 28 Juta dari Limbah Kepala Udang yang Diolah Jadi Camilan
Titik Mariasih membuat makanan ringan dari limbah kepala udang. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

SuaraLampung.id - Limbah kepala udang, yang lazimnya hanya menjadi sampah tidak bermanfaat dan menimbulkan bau tidak sedap jika sudah membusuk, ternyata menjadi sumber rezeki Titik Mariasih (41). 

Warga Desa Muliyosari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, ini mampu mengolah limbah kepala udang menjadi makanan ringan

Makanan ringan kepala udang karya Titik menarik perhatian beberapa pengunjung pameran UMKM yang digelar organisasi rumah kreatif di Balai Desa Sribhawono, Kecamatan Bandar Sribhawono, Sabtu (23/7/2022).

"Ini limbah kepala udang, saya manfaatkan menjadi makanan ringan dan menjadi sumber penghasilan bagi saya," ucap perempuan kelahiran 1982 itu.

Baca Juga:Bupati Lampung Timur Bertemu PHE OSES Bahas Pencemaran di Perairan Lampung Timur, Ini Hasilnya

Pengolahan limbah kepala udang berawal dari coba coba (iseng), ketika suami Titik membawa limbah kepala udang untuk pakan ternak bebek.

"Dulu awalnya 2019 suami saya bawa satu ember kepala udang untuk pakan bebek, tapi saya coba ambil seperlunya saya olah, ehhh malah disukai anak anak saya," kata Titik.

Titik mendapatkan limbah kepala udang itu dari sebuah perusahaan pengolah udang dengan gratis.

Seiring berjalannya waktu, kegiatan iseng mengolah limbah kepala udang justru menjadi penghasilan tetap untuk kebutuhan sehari hari.

Bahkan Titik bisa memperkerjakan tujuh orang dengan upah sehari Rp70 ribu per orang.

Baca Juga:3 Investor Lirik Lampung Timur, Incar Komoditas Lada dan Mangrove

Tujuh pekerja yang direkrut Titik tidak lain adalah tetangga sekitar untuk membantu pengolahan limbah kepala udang.

Yakni menghilangkan organ kepala yang tidak layak, dan melakukan pemasakan dengan cara digoreng.

Kemasan makanan ringan dari limbah kepala udang dari ukuran satu ons hingga 0,5 kilo, menyesuaikan pasar.

Ukuran kecil makanan limbah udang dijual dengan harga Rp5 ribu. Sasarannya adalah anak-anak dan toko yang dekat dengan sekolah.

Sementara ukuran 0,5 kilo sasaran pasar toko toko besar seputaran Lampung Timur.

"Untuk ukuran 0,5 kilo dengan harga Rp25 ribu. Sudah ada pelanggan tetap bahkan ada pelanggan saya setiap hari pesan bisa seribu bungkus," papar Titik Mariasih.

Dalam sebulan, Titik mengaku meraup omzet sebesar Rp28 juta. 

Kontributor : Agus Susanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini