SuaraLampung.id - Tiga investor perusahaan swasta nasional siap menanamkan modalnya di Kabupaten Lampung Timur.
Bupati Lampung Timur M Dawam Rahardjo mengatakan, para investor itu melirik komoditas perkebunan di daerahnya.
"Para investor itu melirik Lampung Timur saat presentasi potensi dan peluang investasi pada Business Matching Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo (AOE) 2022," kata Dawam Rahardjo, Jumat (22/7/2022).
Menurutnya, kegiatan APKASI AOE telah membuahkan hasil yang membanggakan, mengingat investor untuk melirik potensi di Lampung Timur atau Bumei Tuwah Bepadan telah terwujud.
Baca Juga:Dalam 5 Tahun, Presentase Investor Kripto Indonesia Diklaim Bakal Kalahkan Singapura
Dawam menjelaskan sebanyak tiga investor sekaligus berhasil digaet pada acara Business Matching di AOE JCC 20 yang akan berlangsung hingga 22 Juli 2022.
Bupati Lampung Timur itu sangat mengapresiasi capaian ini, karena potensi hutan mangrove, lada dan mocaf yang ditampilkan pada ajang itu benar-benar menjadi peluang dan minat bagi investor.
"Hal ini harus kita cermati dan permudah pelayanan agar investasi mereka meningkat serta berkelanjutan," tambah Bupati yang akrab disapa Mas Dawam itu.
Didampingi Kepala Dinas PM dan PTSP Edi Saputra dan Sekretaris Disperindag Sukartono, Dawam Rahardjo menjelaskan saat presentasi potensi dan peluang investasi di Business Matching, komoditas yang langsung menarik investor adalah buah mangrove dari PT Ladara Borneo Kalimantan yang akan dijadikan sirup, PT Javara bergerak dibidang lada hitam, selanjutnya dari salah satu PT Sitemedia yang bergerak dalam bidang Mocaf (Modified Cassava Flour).
"Saya yakin bila investor kita berikan pelayanan yang terbaik sesuai aturan yang berlaku, maka tidak hanya lokal namun investor manca negara pun akan hadir di Lampung Timur, yang tentu akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Baca Juga:Riau Masuk 5 Besar dengan Nilai Investasi Tertinggi di Indonesia
Sebelumnya diberitakan, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) mendorong perkembangan investasi hijau di seluruh kabupaten yang berpotensi untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan kedepannya.
Sekjen APKASI Adnan Purichta Ichsan saat mengisi diskusi di Jakarta, Rabu, mengatakan pembahasan investasi hijau saat ini sudah merambah di tingkat global karena bermanfaat untuk menjaga kelangsungan lingkungan.
"Kami sangat mendukung diskusi seperti ini, karena membantu memperluas wawasan kami dan lebih terarah untuk melengkapi diri terhadap potensi investasi hijau yang masuk ke daerah. Tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia pun mengharapkan adanya koordinasi antar pemangku kepentingan agar daya saing dan kapasitas daerah mampu mengakses peluang insentif pendanaan dan investasi hijau yang berguna untuk pengembangan daerah.
Sebelumnya, untuk menyongsong perhelatan G20, Kementerian Investasi/BKPM telah menyusun Panduan Investasi Berkelanjutan (Sustainable Investment Guidance - SIG) berdasarkan standar Environment, Social, Governance (ESG).
ESG merupakan panduan bagi industri di Indonesia dalam menjalankan proses kegiatan usaha, sekaligus meningkatkan kapasitas dan daya saing merespon kebutuhan pasar. (ANTARA)