Ikut Hisab atau Rukyat dalam Menentukan 1 Ramadhan 1443 H? Ini Kata Gus Baha

Tapi kalian jangan buat dikotomi NU itu rukyat, Muhammadiyah hisab kata Gus Baha

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 01 April 2022 | 07:20 WIB
Ikut Hisab atau Rukyat dalam Menentukan 1 Ramadhan 1443 H? Ini Kata Gus Baha
Ilustrasi okoh muda Nahdlatul Ulama (Nu) Gus Baha. Gus Baha mengomentari mengenai metode rukyat dan hisab dalam menentukan 1 Ramadhan. [Foto: NU Online]

SuaraLampung.id - Umat Islam sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah. Dalam penentuan 1 Ramadhan ada cara berbeda yang ditempuh ormas Islam di Indonesia. 

Misal Ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah menggunakan metode rukyat. Sementara Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam menentukan awal Ramadhan. 

Perbedaan metodologi ini kerap menimbulkan perbedaan mengenai penentuan awal Ramadhan.

Pengertian Rukyat 

Baca Juga:Gus Baha Ngaku Tidak Pernah Tarawih Genap 30 Hari, Ini Alasannya

Dikutip dari web Mahkamah Syariah Aceh, rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya Ijtima’ (konjungsi).

Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.

Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maqhrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibandingkan dengan cahaya matahari, serta ukurannya sangat tipis.

Apabila hilal terlihat, maka pada petang (magrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru hijriah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai magrib hari berikutnya.

Pengertian Hisab

Baca Juga:Viral! Momen Gus Baha Cium Tangan Habib Syech Berkali-kali Bikin Warganet Terharu: Patut Dicontoh

Dikutip dari web Mahkamah Syariah Aceh, hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini