Ikut Hisab atau Rukyat dalam Menentukan 1 Ramadhan 1443 H? Ini Kata Gus Baha

Tapi kalian jangan buat dikotomi NU itu rukyat, Muhammadiyah hisab kata Gus Baha

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 01 April 2022 | 07:20 WIB
Ikut Hisab atau Rukyat dalam Menentukan 1 Ramadhan 1443 H? Ini Kata Gus Baha
Ilustrasi okoh muda Nahdlatul Ulama (Nu) Gus Baha. Gus Baha mengomentari mengenai metode rukyat dan hisab dalam menentukan 1 Ramadhan. [Foto: NU Online]

"Tapi kadang kelirunya orang-orang NU kadang anti hisab. Padahal hisab disebut dalam Quran," ujar dia. 

Memang kata Gus Baha, Nabi Muhammad SAW bersabda berpuasalah saat melihat hilal dan berbukalah saat melihat hilal. 

"Rukyat itu penting. Tapi itu tadi, rukyat yang tidak berbeda dengan hisab. Jadi sama-sama," ucapnya. 

Gus Baha mengingatkan jangan sampai perbedaan metodelogi ini menimbulkan dikotomi di kalangan umat Islam. 

Baca Juga:Gus Baha Ngaku Tidak Pernah Tarawih Genap 30 Hari, Ini Alasannya

"Tapi kalian jangan buat dikotomi NU itu rukyat, Muhammadiyah hisab. Yang mengatakan itu siapa. Tidak ada orang alim berkata begitu," pesan Gus Baha.

Bagaimana jika terjadi perbedaan antara rukyat dan hisab? Gus Baha mengaku bulan itu ada burujnya sehingga bisa dihitung. 

Gus Baha lalu mengutip perkataan Imam Ghazali mengenai ilmu hisab di Kitab Ihya "Bagaimana anda tidak percaya hisab? Hisab itu bahkan bisa menghitung berapa lama gerhana terjadi dan di sisi mana gerhana terjadi".

Menurut Gus Baha, ilmu hisab bisa menghitung menit mengapa menghitung hari tidak dipercaya. Ia mencontohkan saat gerhana, orang-orang tidak menunggu rukyat untuk menunaikan salat gerhana.

"Lebih percaya mana? Hisab atau rukyat? Hisab kan?" kata Gus Baha. 

Baca Juga:Viral! Momen Gus Baha Cium Tangan Habib Syech Berkali-kali Bikin Warganet Terharu: Patut Dicontoh

Menurut Gus Baha, hisab itu permanen bahkan bisa menghitung 100 tahun ke depan karena posisi bulan itu konsisten sampai hari kiamat terjadi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini