Terkait vaksinasi, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. dr. Alvina Widhani, Sp.PD-KAI menuturkan, vaksinasi bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dengan membentuk antibodi sehingga tubuh memiliki kesiapan untuk menangkal bakteri atau virus yang akan masuk ke dalam tubuh.
Menurut Alvina, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan vaksinasi pneumonia yakni indikasi vaksin untuk usia lebih dari 50 tahun dan adanya riwayat alergi dan gejala akut yang juga harus diperhatikan.
Hal ini mengingat faktor kekebalan tubuh sangat berpengaruh terhadap seseorang dapat terjangkit penyakit pneumonia atau tidak.
Penyakit pneumonia dapat bersifat invasif dan non-invasif, kekebalan tubuh dapat merubah dari non-invasif menjadi invasif. Oleh karena itu, vaksinasi pneumonia ini menjadi hal yang penting untuk dilakukan kepada lansia, dimana kekebalan tubuh yang mereka miliki akan semakin rendah.
Baca Juga:4 Penyebab Pilek Tak Kunjung Sembuh, Salah Satunya Pneumonia
Vaksin pneumonia merupakan salah satu langkah pencegahan yang sangat dianjurkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Menurut CDC, vaksin ini dapat diberikan kepada bayi, anak-anak, orang dewasa, dan lansia. Pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, vaksin pneumonia memiliki tingkat efektivitas 50-85 persen dalam hal melindungi individu dari penyakit pneumonia.
Di masa pandemi COVID-19 saat ini, vaksin pneumonia juga dapat diberikan bersamaan dengan dosis ketiga atau booster vaksin COVID-19.
Pihak Pfizer Inc (PFE.N) seperti dikutip dari Reuters, menyatakan, berdasarkan hasil studi tahap akhir, vaksin COVID-19 nantinya menghasilkan respons keamanan dan kekebalan yang kuat pada orang berusia 65 tahun ke atas. (ANTARA)
Baca Juga:Temuan Baru, Varian Omicron Bisa Menyebabkan Pneumonia