Setidaknya ada empat hal yang Prabowo pelajari dari seorang Azwar Syam.
Pertama adalah mengenai kerapian. Seorang komandan pasukan di lapangan tidak perlu memakai pakaian baru. Terpenting adalah rapi.
Biarpun pakaian Azwar Syam belel justru menambah wibawanya sebagai komandan. Pakaian yang lusuh itu tandanya sering dipakai di lapangan.
Pelajaran kedua yang Prabowo petik dari Azwar Syam adalah ketegasan. Ketika ada anak buah yang melakukan kesalahan maka harus ditindak tegas. Azwar Syam adalah orang yang berani menampar Prabowo selain orang tuanya.
Baca Juga:Gerindra NTB Rekomendasikan Prabowo Subianto Capres 2024, Ali Utsman Calon Gubernur
Nilai ketiga yang didapat Prabowo dari Azwar Syam adalah kedisiplinan. Azwar Syam selalu tiba paling awal setiap apel. Ia juga teliti dalam mengecek senjata.
Terakhir Prabowo melihat Azwar Syam adalah komandan yang peduli terhadap anak buahnya. Azwar tak segan-segan menghadap para dosen jika ada anak buahnya yang mendapat nilai jelek.
Azwar meminta kepada dosen itu untuk memberi kesempatan agar anak buahnya bisa memperbaiki nilai. Dari sosok Azwar Syam, Prabowo belajar bahwa seorang komandan itu harus tegas tapi correct, fisik kuat, mumpuni dan tidak banyak bicara.
Azwar Syam tidak banyak memberikan nasehat kepada anak buahnya. Yang ia lakukan adalah memberikan keteladanan.
Bergabung ke Gerindra
Baca Juga:Beri Sindiran Menohok, Amien Rais Ajak Emak-emak Pendukung Prabowo Gabung Partai Ummat
Prabowo bertemu Azwar Syam di tahun 2003 ketika Prabowo sudah menjadi politisi. Ketika itu Prabowo menghadiri acara Partai Golkar di Kota Palu, Sulawesi Tengah.