SuaraLampung.id - Tarif layanan rapid test antigen di Stasiun Tanjungkarang dan Kotabumi, Lampung mengalami penurunan. Penurunan ini juga terjadi di 81 stasiun kereta api lain di seluruh Indonesia.
Sebelumnya tarif rapid test antigen di Stasiun Tanjungkarang dan Kotabumi sebesar Rp45 ribu. Kini PT Kereta Api Indonesia (Persero) menurunkan menjadi Rp35 ribu.
Tarif baru rapid test antigen di Stasiun Tanjungkarang dan Kotabumi serta 81 stasiun lain mulai berlaku 1 Januari 2022.
"Penyesuaian tarif rapid test antigen tersebut merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan KAI kepada pelanggan pada masa libur Tahun Baru 2022 ini," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Kamis (30/12/2021) dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:Jeritan Hati PKL yang Digusur: Kami Kecewa Bu Eva Tidak Mau Menemui Rakyat Kecil
Joni menyampaikan, KAI terus mengimbau pelanggan untuk melengkapi persyaratan naik KA di masa Natal dan Tahun Baru, salah satunya adalah rapid test antigen bagi pelanggan di atas 12 tahun.
Pada periode 17 s.d 29 Desember 2021, KAI telah menolak 22.576 pelanggan karena belum melengkapi persyaratan, dengan rincian 9.628 tidak PCR bagi yang berusia di bawah 12 tahun, 8.983 tidak rapid test antigen, 3.864 tidak vaksin dosis kesatu atau kedua, 96 sakit, dan 5 tidak membawa masker.
"Dengan semakin terjangkaunya harga tersebut, diharapkan calon pelanggan dapat memanfaatkan layanan tersebut dalam melengkapi persyaratan sesuai protokol kesehatan yang berlaku," ujar Joni.
Ia mengungkapkan, hadirnya layanan rapid test antigen di stasiun merupakan hasil sinergi BUMN antara KAI dengan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya yaitu Rajawali Nusindo, Indofarma melalui anak usahanya yaitu Farmalab, serta pihak-pihak lainnya.
Sementara itu, menjelang Libur Tahun Baru pada periode 30 Desember 2021 s.d 2 Januari 2022, KAI telah menjual 126.709 tiket KA Jarak Jauh atau sebanyak 41 persen dari total kapasitas tempat duduk yang KAI sediakan sebanyak 309.294 tempat duduk.
Baca Juga:Jerit Ibu-ibu PKL Saat Lapak Dagangannya Dibongkar Satpol PP Bandar Lampung
Jumlah tersebut masih dapat terus bergerak dikarenakan penjualan tiket masih berlangsung hingga saat ini.
- 1
- 2