Kata Wahyono kepala kerbau merupakan simbol yang memiliki filosofi kemakmuran. Yang dibuang ke tengah laut bukan hanya kepala kerbau, melainkan kaki dan ekor, sementara organ lainnya tetap dikonsumsi untuk makan bersama.
Lanjutnya, pesta nadran memiliki potensi sebagai objek wisata, karena ada pemandangan menarik saat nadran yakni bisa melihat puluhan kapal yang memburu kapal sesaji, dan bisa melihat anak anak berebut sesaji dengan cara berenang.
"Karena kondisi masih terbayang Covid 19 jadi warga dari luar kecamatan tidak ada yang hadir. Bahkan tahun 2019 dan 2020 kami tidak melakukan Nadran," pungkas Wahyono.
Kontributor: Agus Susanto
Baca Juga:Ganjar Pranowo Bicara Soal Modernisasi Hingga Database Nelayan