Emak-emak PKL Buat Barikade Adang Alat Berat yang Mau Hancurkan Lapak

emak-emak PKL di Bandar Lampung, membuat barikade mengadang laju alat berat yang akan menggusur

Wakos Reza Gautama
Kamis, 18 November 2021 | 17:28 WIB
Emak-emak PKL Buat Barikade Adang Alat Berat yang Mau Hancurkan Lapak
emak-emak PKL tolak penggusuran di Jalan Bukittinggi, Bandar Lampung, Kamis (18/11/2021). [Suaralampung.id/Ahmad Amri]

SuaraLampung.id - Belasan emak-emak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Bukittinggi, Bandar Lampung, menolak penggusuran lapak mereka yang akan dilakukan aparat Pemerintah Kota Bandar Lampung. 

Terlihat belasan emak-emak PKL di Jalan Bukittinggi, Bandar Lampung, membuat barikade mengadang laju alat berat yang hendak menghancurkan lapak dagangan mereka.

Emak-emak PKL tak gentar saat alat berat berjalan mendekat lapak dagangan mereka. Emak-emak ini tetap bertahan di depan lapaknya mengadang laju alat berat. 

Sambil membentangkan spanduk penolakan penggusuran, emak-emak PKL di Jalan Bukittinggi, Bandar Lampung, meneriakkan keresahan mereka kepada aparat Satpol PP yang hendak menggusur lapak dagangannya. 

Baca Juga:Detik-detik Sejoli Curi Motor di Way Halim Bandar Lampung Terekam CCTV

Seorang emak-emak bahkan nekat mendekati alat berat yang berada di depannya. Emak-emak ini berteriak menolak penggusuran. 

Pemkot Bandar Lampung mengerahkan puluhan petugas Satpol PP perempuan dibantu anggota Polresta Bandar Lampung untuk melakukan penggusuran. Hingga pukul. 17.00 WIB belum dilakukan penggusuran.

PKL di Jalan Bukittinggi Bandar Lampung pasang spanduk tolak penggusuran, Kamis (18/11/2021). [Suaralampung.id/Ahmad Amri]
PKL di Jalan Bukittinggi Bandar Lampung pasang spanduk tolak penggusuran, Kamis (18/11/2021). [Suaralampung.id/Ahmad Amri]

Pihak Pol PP masih berusaha melakukan koordinasi dan penjelasan kepada para pedagang.

Ardiyansah (47) Ketua PKL di Jalan Bukittinggi mengatakan,para pedagang tetap bertahan dan tidak mau digusur ke lantai 2 atau 3 Pasar Bambu Kuning.

"Kami tetap menolak digusur ke lantai dua atau tiga Pasar Bambu Kuning, "kata Ardiyansah, Kamis (18/11/2021). 

Baca Juga:Menolak Digusur, PKL Jalan Bukittinggi Bandar Lampung: Ini Masalah Perut

Dia menjelaskan alasan PKL menolak digusur. Menurut Ardiansyah di lantai dua atau tiga Pasar Bambu Kuning sepi pengunjung sehingga para pedagang pilih pindah ke bawah lagi.

"Tahun 2007-2008 pedagang pernah berdagang di lantai dua dan lantai tiga, tapi selama dua tahun di sana sepi pembeli. Apalagi sekarang mas tahu sendiri, masa COVID-19 susah. Jadi kami tetap bertahan, ini masalah perut, "jelasnya.

Dia menambahkan para PKL  sudah melayangkan surat ke DPRD Kota Bandar Lampung, agar ada solusi dan dimediasi dengan pihak Wali Kota Bandar Lampung.

Wali Kota Minta Pengertian

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana merespons penolakan para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Bukit Tinggi yang menolak digusur ke Lantai 2 Pasar Bambu Kuning. 

Eva Dwiana meminta pengertian para PKL di Jalan Bukit Tinggi mengenai maksud pemerintah merelokasi pedagang ke lantai 2 Pasar Bambu Kuning, Bandar Lampung. 

Menurut Eva Dwiana, relokasi PKL ke Pasar Bambu Kuning untuk menata Bandar Lampung lebih cantik dan indah.

"Kami minta pengertian para pedagang untuk bisa direlokasi. Kami sudah persiapkan lapak dan fasilitas maksimal, seperti AC dan eskalator yang nantinya akan kami perbaiki," kata Eva Dwiana, Kamis (18/11/2021) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Pemindahan ini untuk kenyamanan para pedagang dan masyarakat Bandar Lampung. Eva Dwiana menilai, jika fasilitas Pasar Bambu Kuning sudah terpenuhi, maka akan ramai pengunjung.

"Kami butuh kerjasamanya, agar kedepannya menjadi lebih baik lagi, lebih rapih, aman, dan nyaman. Nanti juga kami upayakan kerjasama dengan perhotelan, agar para tamu bisa berkunjung ke Pasar Bambu Kuning," ujar Eva Dwiana.

Selain itu, Pemkot Bandar Lampung juga akan memberikan kompensasi sewa tempat selama tiga bulan, kepada para pedagang yang akan pindah.

Kontributor : Ahmad Amri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini