5. Membantu mengobati infeksi bakteri
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa propolis lebah adalah agen antibakteri yang hebat terhadap strain bakteri seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan bakteri yang resistan terhadap banyak obat.
Aktivitas antibakteri terutama karena adanya senyawa kimia seperti flavanol, asam caffeic, flavonoid, quercetin, galangin, ester dan pinocembrin. Propolis juga memiliki aktivitas antibakteri terhadap strain bakteri lain seperti Klebsiella pneumoniae dan Listeria monocytogenes.
6. Baik untuk pilek dan sakit tenggorokan
Baca Juga:Jarang Terjadi, Puluhan Penguin di Afrika Mati Disengat Lebah
Pilek dan sakit tenggorokan terutama yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Seperti disebutkan di atas, propolis memiliki tindakan anti-inflamasi dan antimikroba yang kuat yang dapat membantu mengurangi peradangan paru-paru dan mengobati pilek dan sakit tenggorokan.
Propolis juga baik terhadap infeksi pernapasan akut lainnya seperti flu musiman dan kemacetan dada dan komplikasi terkait seperti sinusitis.
7. Meningkatkan fungsi ginjal
Proteinuria (kehilangan protein melalui urin) merupakan penanda penting penyakit ginjal kronis, terutama pada penderita diabetes. Menurut sebuah penelitian, propolis memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan dan imunomodulator yang dapat membantu mengurangi hilangnya protein dari tubuh.
8. Mengatasi radang sendi
Baca Juga:Ada 133 Koloni di Taman Lebah Unhas
Kemampuan anti-inflamasi propolis sudah terkenal. Karena radang sendi adalah penyakit radang, konsumsinya dapat membantu mengurangi peradangan yang berhubungan dengan radang sendi dan membantu meringankan rasa sakit pada orang dengan kondisi tersebut. Flavonoid dalam propolis juga dapat membantu mengurangi risiko radang sendi dan penyakit tulang lainnya.