Tragis, PMI asal Lampung Timur Tewas di Hotel saat Jalani Karantina COVID-19 di Taiwan

PMI asal Lampung Timur ini tewas saat menjalani karantina di hotel di Taiwan

Wakos Reza Gautama
Minggu, 24 Oktober 2021 | 09:27 WIB
Tragis, PMI asal Lampung Timur Tewas di Hotel saat Jalani Karantina COVID-19 di Taiwan
Keluarga PMI asal Lampung Timur yang tewas di hotel saat karantina COVID-19. [Suaralampung.id/Santo]

"Dari catatan kami Lampung Timur selalu menjadi pengirim PMI terbesar se Provinsi Lampung, dengan negara tujuan rata rata, Taiwan, Hong Kong, Singapura dan Malaysia," kata Ahmad Salabi.

Alasan menjadi PMI, persoalan ekonomi

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) Winarti, mengatakan alasan utama menjadi PMI untuk memperbaiki taraf ekonomi.

Menurutnya para pekerja migran rata rata memiliki latar belakang pendidikan rendah. Artinya dengan pendidikan rendah seperti SD atau SMP, untuk mencari pekerjaan cukup susah apalagi menyangkut upah besar.

Baca Juga:Detik-detik Petir Menyambar 9 Orang di Way Jepara Lampung Timur, Dua Tewas

Sementara menjadi PMI memiliki harapan besar untuk perbaikan ekonomi, karena upah kerja di luar negeri jika di nominal kan dalam bentuk rupiah nilainya cukup besar. Dalam satu bulan tidak kurang dari Rp 6 juta.

"Bisa di bayangkan satu bulan gaji minimal 6 juta hanya sebagai buruh upahan rumah tangga, sementara bekerja upahan di indonesia belum tentu sampai 2 juta," kata Winarti.

Risiko menjadi PMI cukup besar. Konsekuensi yang dialami harus jauh dari keluarga sementara kontrak kerja minimal 3 tahun. Risiko lain sering terjadi perceraian rumah tangga, ketidakharmonisan dalam menjalin rumah tangga hingga kematian di luar negeri.

"Peran pemerintah cukup besar, harus maksimal dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat, terkait risiko menjadi PMI. Tujuannya bukan menakuti tapi untuk menyiapkan mental," ucap Winarti.

Kata Winarti, dalam kurun waktu 5 bulan terakhir, tercatat ada tiga PMI asal Lampung Timur meninggal di tempat kerjanya dengan persoalan berbeda beda.

Baca Juga:Kasus Covid-19 di Kalbar Naik Lagi, Diduga Dibawa Pekerja Migran yang Pulang dari Malaysia

"Lima bulan sudah tercatat tiga PMI asal Lampung Timur meninggal. Menurut informasi, latar belakang status legalitasnya berbeda beda. Ada yang kabur belum habis kontrak, ada yang dari awal berangkat sudah tidak resmi dan ada pula yang statusnya resmi," imbuh Winarti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini