COVID-19 Varian Mu Berpotensi Menghindari Kekebalan dari Vaksin dan Infeksi

varian Mu memiliki mutasi yang berpotensi menghindari kekebalan baik oleh infeksi atau vaksinasi.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 17 September 2021 | 14:34 WIB
COVID-19 Varian Mu Berpotensi Menghindari Kekebalan dari Vaksin dan Infeksi
Ilustrasi Covid-19. COVID-19 varian Mu berpotensi menghindari kekebalan dari vaksin. [Antara]

SuaraLampung.id - COVID-19 varian Mu disebut memiliki potensi untuk menghindari kekebalan tubuh. 

Menurut Ahli epidemiologi dari Universitas Andalas Defriman Djafri, COVID-19 varian Mu memiliki mutasi yang berpotensi menghindari kekebalan baik oleh infeksi atau vaksinasi. 

 "Varian ini memiliki mutasi yang memiliki potensi untuk menghindari kekebalan oleh infeksi atau vaksinasi sebelumnya," kata Defriman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (17/9/2021).

Defriman yang juga Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Cabang Provinsi Sumatera Barat menuturkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang memantau varian Mu.

Baca Juga:Varian Baru COVID-19 Mengintai, Dokter Minta Masyarakat Tetap Waspada

Ia menuturkan varian Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia dan sekarang setidaknya terdeteksi di 39 negara.

Menurut Defriman, hasil dari suatu kajian di Jepang mengatakan terdapat netralisasi yang tidak efektif dari varian Mu terhadap plasma konvalesen dan vaksin.

Ia menuturkan varian Mu masih tergolong variant of interest (VoI), dan ada kemungkinan untuk masuk ke Indonesia.

"Mobilitas terus berjalan pada saat pandemi, sangat memungkinkan varian ini bisa muncul jika protokol kesehatan masyarakat dan sistem surveilans yang tidak jeli dalam mendeteksi ini," ujarnya.

Defriman menuturkan upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah meningkatkan kewaspadaan agar varian tersebut tidak masuk ke Indonesia. Selain itu, penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat juga harus ditingkatkan dan diawasi.

Baca Juga:Ini Saran Dokter Reisa Terkait Ramai Virus Corona Varian Mu

Penguatan sistem surveilans harus dilakukan, dan sampel saat ini juga harus segera secara berkala dianalisis melalui pengurutan keseluruhan genom (whole genome sequencing), agar cepat mendeteksi dan mengambil langkah-langkah pengendalian yang komprehensif.

REKOMENDASI

News

Terkini