"Ada desain grafis, ada sejarawan, ada jurnalis, ekonom, guru, dosen, komunitas pegiat sejarah seperti Metro Heritage, Arsenik dan Foto Antix yang terlibat dalam gotong-royong ini,”ungkap pria yang dikenal telah membangun banyak perumahan tersebut.
Selama masa PPKM Komunitas Sahabat Dokterswoning sendiri kini telah menyelesaikan desain interior dan mulai mengumpulkan bahan untuk nantinya ditampilkan.
“Kami membagi kerja, ada yang mengumpulkan foto dan narasi ada yang mengumpulkan furniture lama, ada yang mencari dana , ada yang membuat grafis dan ada yang menggalang keterlibatan komunitas lain,” ungkap pria yang akrab disapa Tibi tersebut.
Kian menambahkan bahwa project gotong-royong revitalisasi dokterswoning ini sementara akan mengandalkan dana publik dan bila memungkinkan menggandeng CSR.
Baca Juga:Demi Viewers, Oknum Guru Buat Video Hoaks Kerusuhan di Terminal Metro
“Kami bekerja secara sukarela dan nantinya akan menggalang dana publik maupun CSR untuk merealisasikan ide ini,kami membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin bersama-sama secara sukarela ataupun berkontribusi mewujudkan ide ini ”ungkapnya.
Terpisah Ketua IDI Metro dr Agung mengatakan mendukung rencana anak-anak muda yang bersemangat untuk membangun kotanya.
“Kami juga akan mendiskusikan dengan para dokter senior di Metro terkait dengan ide ini,”ujarnya melalui pesan whatsap.
Senada Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Metro Seprita mendukung inisiatif anak-anak muda untuk merevitalisasi dokterswoning tersebut.
“Kami tentu bersyukur masih ada anak-anak muda di Metro yang peduli akan sejarah dan cagar budaya serta membantu kami pemerintah untuk melestarikan cagar budaya,”ujarnya.
Baca Juga:Kapolda Metro Jaya Fadil Imran : Rendang Simbol Perjuangan Orang Rantau
Ahmad Humaedi mengatakan bahwa desain ini nantinya akan dilaunching secara resmi berbarengan dengan buku, kopi dan aplikasi metro mobile heritage.