Kiai Ini Persoalkan Gelar Gus di Depan Nama Gus Miftah

Gus Najih mempersoalkan gelar Gus yang dipakai Gus Miftah di depan namanya

Wakos Reza Gautama
Rabu, 05 Mei 2021 | 03:30 WIB
Kiai Ini Persoalkan Gelar Gus di Depan Nama Gus Miftah
Ilustasi Gus Miftah di GBI Amanat Agung Jakarta. [Instagram/@gusmiftah]

SuaraLampung.id - Gus Miftah menjadi perbincangan di media sosial. Ini karena Gus Miftah menyampaikan orasi kebangsaan di dalam gereja. Video Gus Miftah orasi di gereja viral di media sosial.

Hal ini menimbulkan pro kontra di kalangan umat Islam. Salah satu kiai yang menyoroti ceramah Gus Miftah di gereja adalah KH Muhammad Najih Maimoen atau akrab disapa Gus Najih

Gus Najih adalah anak dari kiai kharismatik Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Dilansir dari YouTube Ustads Lover, Gus Najih menyampaikan kritiknya terhadap Gus Miftah. 

Awalnya Gus Najih mempersoalkan gelar Gus yang dipakai Gus Miftah di depan namanya. Menurut Gus Najih, Gus Miftah tak layak menyandang gelar Gus karena bukan anak kiai

Baca Juga:Klarifikasi Ceramah di Gereja, Gus Miftah: Terimakasih, Hujat Saya Kafir

"Begitu juga Gus Arifin, itu juga bukan anak kiai ya. Ada lagi Gus Muwafiq bukan anak kiai. Gus Nuril juga bukan ya," kata Gus Najih. 

Kata Gus Najih, orang-orang yang bukan anak kiai namun menyandang gelar Gus hanya untuk ketenaran. "Dinamakan Gus biar tenar, cepat tenar dan seterusnya," kata dia. 

Gus Najih lalu menyinggung soal puisi yang dibacakan Gus MIftah di gereja. "Ini namanya Islam Nusantara ya. Kalo saya Islam di Nusantara yang baik ya kita pertahankan seperti sowan-sowan kepada orang tua," ujar Gus Najih.

Bagi Islam Nusantara orang datang ke gereja adalah hal yang tidak dilarang. Namun menurut Gus Najih pendapat seperti ini membenarkan kesyirikan.

Klarifikasi Gus Miftah

Baca Juga:Gus Miftah Buka Suara Usai Dihujat Kafir dan Sesat Karena Ceramah di Gereja

Gus Miftah memberikan klarifikasi mengenai kehadirannya di gereja di Penjaringan, Jakarta Utara. Gus Miftah datang ke gereja itu atas undangan panitia. 

Gus Miftah hadir di gereja itu bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedang, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dan para pemuka agama lain.

Menurut Gus Miftah, konteks undangan itu adalah berjudul Orasi Kebangsaan dalam rangka peresmian GBI bukan dalam rangka peribadatan. 

"Gara-gara itu saya dihujat netizen. Miftah sesat, Miftah kafir. Syahadatnya batal dan lain sebagainya. Gus Miftah marah? Ga. Saya bersyukur alhamdulillah," ujar Gus Miftah. 

Gus Miftah mengatakan, dirinya diberi Allah sebagai orang yang mampu membimbing sekian ratus orang untuk bersyahadat menjadi mualaf. Namun gara-gara video itu ia dikafirkan. 

"Luar biasa. Itulah dakwah zaman sekarang. Kalau dakwah zaman dulu tugasnya adalah mengislamkan orang kafir. Kalo dakwah hari ini mengkafir-kafirkan orang Islam," kata Gus Miftah. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini