SuaraLampung.id - Bulan April 2021 mendatang, Indonesia mulai memasuki musim pancaroba. Di musim pancaroba, masyarakat perlu mewaspadai beberapa fenomena alam ekstrem.
Fenomena alam ekstrem yang bisa terjadi di masa pancaroba yaitu hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena alam ekstrem yang terjadi di masa pancaroba pada April hingga Mei 2021.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan meski awal musim kemarau Indonesia dimulai pada April 2021, tidak tertutup kemungkinan masih terjadi hujan, dikarenakan kondisi dinamika atmosfer Indonesia yang unik.
Baca Juga:Jelang Pancaroba dan Musim Kemarau 2021, Ini Prediksi Terbaru BMKG
"Bulan April hingga Mei merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Karena itu diimbau agar perlu diwaspadai potensi hujan lebat dengan durasi singkat angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang biasa terjadi pada periode itu," katanya, Kamis (25/3/2021) dilansir dari ANTARA.
Rita, panggilan akrab Dwikorita Karnawati, mengatakan masyarakat, khususnya pada pemerintah daerah, agar mewaspadai potensi bencana banjir pada daerah yang memiliki peluang hujan 10 harian lebih dari 100 milimeter, dan bulanan 300 milimeter.
"Terutama di Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, sebagian Papua dan Papua Barat, perlu diwaspadai, meski musim kemarau, tetapi berpotensi banjir," kata dia.
Sebelumnya, BMKG memprediksi awal kemarau di sebagian provinsi di Indonesia dimulai pada April 2021.
"Musim kemarau akan dimulai secara bertahap mulai April hingga Juli nanti," ujar Rita.
Baca Juga:Waspadai Hujan Es dan Puting Beliung di Periode April - Mei
Rita menjelaskan musim kemarau 2021 diprediksi terjadi secara bertahap mulai April 2021 untuk wilayah Nusa Tenggara dan Bali, Jawa, sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada Mei hingga Juni 2021.
- 1
- 2