SuaraLampung.id - Jenazah Pipit Piyono, korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tiba di Bandara Radin Inten II Lampung, Sabtu (6/1/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.
Pipit adalah warga Desa Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulangbawang Barat, yang menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Selain Pipit ada dua warga Desa Toto Makmur yang juga menjadi korban. Yaitu Yohanes dan Sugiono.
Sementara ini baru jenazah Pipit yang teridentifikasi oleh tim DVI Polri.
Baca Juga:Kenang Sahabat Pramugari Isti, Diajak Terbang Bareng Sebelum Tragedi SJ 182
Prasojo, salah satu kerabat korban yang juga ikut menjemput di bandara mengatakan bahwa Pipit Piyono adalah sosok yang bertanggung jawab pada keluarga. “Kesehariannya di desa juga biasa saja, baik dan ramah,” ungkap Prasojo mengenang.
Sejak kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut, keluarga dari ketiga korban sudah mengadakan yasinan dan doa bersama. Selain pasrah, juga terselip harapan anggota keluarga mereka yang berada dalam pesawat bisa selamat.
“Ini di desa warga sudah siap menyambut. Lubang di pemakaman untuk almarhum Pipit Piyono juga sudah digali. Kami masih menunggu kabar dari dua warga lain, yaitu Sugiono dan Yohanes. Semoga ada keajaiban,” doa Prasojo.
Kepergian ketiga orang itu diakui para keluarga yang menjemput adalah untuk bekerja dan memperbaiki nasib. “Apalagi sebentar lagi dekat lebaran, sehingga mereka yang biasanya di desa itu bertani, rela berangkat ke Kalimantan untuk menjadi buruh bangunan,” ungkap Sabar.
Sementara, kepulangan jenazah Pipit Piyono mendapat pengawalan ketat dari Dirlantas Polda Lampung dan Dinas Perhubungan Lampung. Jenazah Pipit Piyono yang disemayamkan di sebuah peti berwarna merah tua, berada di dalam mobil ambulans.
Baca Juga:Pramugari Isti Dimakamkan, Ibunda Tak Berhenti Menangis
“Kami akan kawal penuh. Selain itu juga ada tim dari trauma healing Polda Lampung yang ikut. Kami mencoba menguatkan hati keluarga korban,” ungkap Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Pandra Arsyad.
- 1
- 2