- Sebuah video viral di Facebook mengklaim aparat menggerebek kantor desa atas dugaan korupsi dana bantuan sosial.
- Penelusuran fakta menunjukkan video tersebut kemungkinan besar hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) sekitar 99,9%.
- Klaim penggerebekan kepala desa terkait korupsi bansos adalah hoaks karena tidak didukung sumber kredibel.
SuaraLampung.id - Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan adegan aparat keamanan menggerebek sebuah kantor desa dengan narasi yang menyebut bahwa itu terjadi karena korupsi dana bantuan sosial (bansos) oleh kepala desa. Unggahan tersebut menarik perhatian puluhan ribu pengguna Facebook dan memicu reaksi keras warganet yang menyuarakan kemarahan terhadap dugaan penyelewengan bantuan.
Akun Facebook “Pojok Berita” pada Minggu (21/12/2025) membagikan video [arsip] dengan narasi:
“KAMI DARI KEPOLISIAN KANTOR INI KAMI GREBEK TERKAIT DUGAAN KORUPSI UANG BANTUAN SOSIAL TUNGGU PAK INI PASTI SALAH PAHAM BUKTI DAN LAPORAN SUDAH LENGKAP SAUDARA DIDUGA MENYALAHGUNAKAN DANA BANSOS UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI ATAS NAMA HUKUM SAUDARA KAMI AMAN”
Unggahan disertai takarir:
“Pasukan TNI Menggerebek Kades Korup Uang Bansos!!”
Per Selasa (23/12/2025) konten tersebut telah mendapat lebih dari 8.300-an tanda suka, menuai 258 komentar dan dibagikan ulang sebanyak 701 kali oleh pengguna Facebook lainnya.
Namun sebelum Anda langsung percaya dan ikut membagikan, simak dulu hasil pengecekan fakta terbaru — karena klaim ini ternyata tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Klaim yang Beredar
Unggahan itu menampilkan video dengan teks naratif seperti “Pasukan TNI menggerebek kantor ini terkait dugaan korupsi uang bantuan sosial… diduga menyalahgunakan dana bansos untuk kepentingan pribadi…”
Baca Juga: 7 Pantai di Pesisir Barat Lampung yang Relatif Sepi dan Terasa Lebih Privat
Narasi ini dibuat seolah-olah kejadian itu terjadi baru-baru ini, dan dilakukan oleh polisi atau TNI terhadap seorang kepala desa yang diduga korupsi bantuan sosial.
Hasil Penelusuran Fakta
Tim pemeriksa fakta dari TurnBackHoax.ID / MAFINDO menelusuri video dan klaim yang beredar, termasuk menelusuri menggunakan pendeteksi AI dan pencarian kata kunci terkait di mesin pencari. Berikut temuan utamanya:
Video yang beredar bukan rekaman nyata kekinian tentang penggerebekan karena korupsi bansos.
Analisis menggunakan alat pendeteksi AI (Hive Moderation) menunjukkan konten itu kemungkinan besar hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) dengan probabilitas sangat tinggi (sekitar 99,9 %).
Penelusuran terkait narasi yang menyebutkan penggerebekan kepala desa karena korupsi bansos tidak menemukan pemberitaan dari sumber media kredibel yang mendukung klaim itu.
Berita Terkait
-
Cek Fakta Jokowi Terima Suap dari Bupati Lampung Tengah, Benarkah?
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK dari Partai Apa? Ardito Ternyata Baru Gabung Golkar
-
Bupati Lampung Tengah Kasus Apa? KPK Ungkap Dugaan Suap Rp 5,7 Miliar hingga Penahanan
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Cek Fakta: Video Klaim Nelayan Indonesia Ditangkap Tentara Malaysia, Benarkah?
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Polisi Gerebek Kantor Kepala Desa karena Korupsi Bansos, Ini Faktanya
-
Pulau Pisang di Pesisir Barat, Destinasi Sunyi dengan Ombak Favorit Peselancar
-
7 Pantai di Pesisir Barat Lampung yang Relatif Sepi dan Terasa Lebih Privat
-
Cuma Rp1-3 Juta untuk Liburan ke Pahawang, Rincian Biaya Hemat bagi Traveler
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG