SuaraLampung.id - Kepala BPS Kota Metro Arum Purbowati memandang kemiskinan secara lebih objektif dengan menggunakan pendekatan kemampuan memenuhi kebutuhan minimum sebesar 2.100 kilokalori per orang per hari.
Menurutnya pendekatan ini menegaskan bahwa kemiskinan tidak semata-mata tampak dari penampilan luar, melainkan dari sejauh mana seseorang mampu memenuhi kebutuhan paling mendasar untuk hidup layak.
“Dengan perspektif ini, angka kemiskinan yang dirilis BPS bukan hanya statistik semata, melainkan cerminan nyata tentang bagaimana masyarakat berjuang untuk mempertahankan kualitas hidup mereka,” ungkapnya, Kamis (2/10/2025).
Dalam lima tahun terakhir, Arum Purbowati mengatakan Kota Metro berhasil menunjukkan tren penurunan kemiskinan yang konsisten dan signifikan.
Pada tahun 2021 persentase penduduk miskin masih berada di angka 8,93%, namun secara bertahap terus menurun hingga mencapai 6,44% pada 2025.
Capaian ini bahkan lebih baik dibandingkan Kota Bandar Lampung yang pada periode yang sama turun dari 9,11% menjadi 6,95%. Dengan demikian, Metro berhasil mempertahankan posisinya sebagai kota dengan tingkat kemiskinan lebih rendah di antara dua kota besar di Lampung.
“Kota Metro kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah dengan angka kemiskinan terendah di Provinsi Lampung. Dengan persentase penduduk miskin sebesar 6,44%, Metro mampu menekan angka kemiskinan jauh di bawah rata-rata provinsi yang mencapai 10,00%. Jika dibandingkan dengan daerah lain, Metro hanya sedikit lebih tinggi dari Mesuji (5,92%), namun tetap lebih rendah daripada Tulang Bawang Barat (6,72%) dan Kota Bandar Lampung (6,95%),” jelasnya.
Lebih lanjut Arum memaparkan bahwa, keempat daerah ini menunjukkan capaian positif karena berhasil menjaga angka kemiskinan tetap rendah. Sebaliknya, kontras terlihat di Lampung Utara, yang mencatat persentase kemiskinan tertinggi yaitu 15,78%, memperlihatkan betapa lebar kesenjangan antarwilayah di Lampung.
“Namun, keunggulan Metro tidak berhenti pada angka persentase saja. Dari sisi kualitas kemiskinan, kondisi Kota Metro juga jauh lebih baik dibandingkan rata-rata provinsi. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Metro hanya 0,55, jauh di bawah rata-rata Provinsi Lampung yang mencapai 1,54. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk miskin di Metro rata-rata hanya sedikit berada di bawah garis kemiskinan, sehingga kebutuhan tambahan untuk keluar dari status miskin relatif kecil. Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Metro juga sangat rendah, yakni 0,07 dibandingkan rata-rata provinsi 0,34, menandakan hampir tidak ada kesenjangan ekstrem antarpenduduk miskin,” jabarnya.
Baca Juga: BRI dan LinkUMKM Dorong Inovasi UMKM Kopi Milik Veronica
Arum Purbowati menyatakan kisah tentang Metro bukan hanya soal menurunnya angka kemiskinan, tetapi juga tentang keberhasilan membangun fondasi data yang kuat. Pendataan Susenas pada Maret lalu berhasil dilakukan tanpa satu pun non-respon, sebuah keberhasilan yang jarang terjadi.
“Hal ini tercapai berkat dukungan penuh Pemerintah Kota Metro dan kesadaran masyarakat akan pentingnya data sebagai dasar perumusan kebijakan. Warga Metro telah menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar objek statistik, melainkan subjek yang aktif membangun potret nyata kotanya. Dari sini kita belajar, bahwa angka kemiskinan yang membaik lahir dari kombinasi antara kepercayaan, partisipasi, dan komitmen bersama. Lebih dari sekadar angka, inilah kisah Metro yang menyentuh hati—sebuah kota kecil yang dengan tekad dan kebersamaan mampu menapaki jalan menuju masa depan yang lebih sejahtera,” pungkasnya.***
Berita Terkait
-
BRI dan LinkUMKM Dorong Inovasi UMKM Kopi Milik Veronica
-
Manfaatkan KUR BRI, Omzet UMKM Nanas di Lampung Ini Meningkat Pesat
-
Kemiskinan di Lampung Berkurang: Data BPS Ungkap Tren Positif di Perkotaan dan Pedesaan
-
Kota Metro Raih Penghargaan Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tertinggi dari Ombudsman RI
-
Kreatif dan Inovatif, Kota Metro Raih Penghargaan Karang Taruna Nasional
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong
-
Dukung Pertumbuhan di Sektor Riil, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan untuk PT SSMS