- Inflasi tahunan Lampung pada September 2025 mencapai 1,17 persen
- Kelompok makanan dan minuman jadi pendorong utama inflasi ini
- Lampung Timur alami inflasi tahunan tertinggi di provinsi itu
SuaraLampung.id - Inflasi tahunan Provinsi Lampung pada September 2025 tercatat melonjak menjadi 1,17 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya 1,05 persen.
Statistisi Ahli Madya Nila Fridhowati Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, mengakui adanya kenaikan harga yang signifikan.
"Inflasi tahunan Lampung pada September sebesar 1,17 persen, atau harga barang dan jasa mengalami kenaikan sebesar 1,17 persen di September ini," ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Analisis BPS menunjukkan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi pemicu utama inflasi ini, dengan kenaikan mencapai 5,02 persen dan andil inflasi sebesar 1,65 persen. Ini berarti, kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat Lampung kian mahal.
Beberapa komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi tahunan adalah:
- Bawang Merah: Andil inflasi 0,65 persen
- Emas Perhiasan: Andil inflasi 0,35 persen (menunjukkan masyarakat mencari lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi)
- Cabai Merah: Andil inflasi 0,26 persen
- Beras: Andil inflasi 0,14 persen (komoditas vital yang memukul seluruh lapisan masyarakat)
Kenaikan harga pangan ini secara langsung menghantam dompet keluarga. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat Lampung justru dihadapkan pada tantangan berat untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Ironisnya, di saat harga pangan melambung, beberapa sektor justru mengalami deflasi. Komoditas yang memberikan andil deflasi tahunan di September meliputi biaya sekolah menengah atas (-0,86 persen) dan sekolah menengah pertama (-0,40 persen), serta bawang putih (-0,13 persen) dan bensin (-0,04 persen).
Secara bulanan, inflasi Lampung tercatat sebesar 0,16 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang terbesar inflasi bulanan sebesar 1,18 persen, dengan andil inflasi 0,08 persen. Komoditas penyumbang utama dalam kelompok ini adalah emas perhiasan sebesar 0,05 persen.
Fenomena tingginya andil emas perhiasan dalam inflasi, baik tahunan maupun bulanan, patut menjadi perhatian. Ini bisa mengindikasikan bahwa masyarakat mulai beralih ke aset yang dianggap lebih stabil sebagai upaya mempertahankan nilai kekayaan di tengah ancaman inflasi.
Baca Juga: Ekspor Lampung Meroket: Lemak Nabati Jadi Primadona, Amerika Serikat Pasar Utama
BPS juga menyoroti kesenjangan inflasi antar wilayah. Kabupaten Lampung Timur mencatat inflasi tahunan tertinggi sebesar 2,44 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 111,18.
Sementara itu, Kota Bandar Lampung tercatat memiliki inflasi terendah sebesar 0,37 persen dengan IHK 106,97 persen.
Perbedaan drastis ini mengindikasikan adanya ketimpangan ekonomi dan distribusi di dalam provinsi. Masyarakat di Lampung Timur menghadapi tekanan harga yang jauh lebih berat dibandingkan ibu kota provinsi. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Inflasi Lampung September Merayap Naik, Daya Beli Masyarakat Terpukul Harga Pangan
-
Ekspor Lampung Meroket: Lemak Nabati Jadi Primadona, Amerika Serikat Pasar Utama
-
Misteri Jurang Rewel: Pencarian Ban Bekas Berujung Maut di Kedalaman Tebing Semaka Tanggamus
-
Pemkot Bandar Lampung Ngebut Rehab Jembatan Kali Balau
-
Hati-Hati Langgar HAM Napi Rutan Bandar Lampung Tak Kunjung Bebas Meski Masa Hukuman Usai