SuaraLampung.id - Lampung, sang primadona kopi Indonesia, kembali mencetak sejarah! Kali ini, bukan sekadar biji mentah yang dikirim, melainkan aroma kopi bubuk sangrai yang terbang perdana menembus pasar Hong Kong.
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung memfasilitasi pengiriman perdana 6,3 ton kopi bubuk sangrai senilai Rp750 juta ke Hong Kong.
"Tugas kami adalah memastikan komoditas ini memenuhi standar keamanan dan mutu pangan tertinggi, bebas dari organisme pengganggu tumbuhan," tegas Kepala Balai Karantina Lampung, Donni Muksydayan.
Sertifikat Phytosanitary (PC) pun diterbitkan, menjadi jaminan mutu dan kepatuhan terhadap standar internasional.
Ini bukan kali pertama kopi Lampung "terbang" ke mancanegara. Sebelumnya, kopi roasting Lampung telah memanjakan lidah Tiongkok dan Taiwan.
Di tahun 2024, 1,1 ton kopi roasting sukses menembus pasar tersebut, disusul 230 kilogram ke Tiongkok pada tahun 2025.
Namun, ekspor kopi bubuk sangrai ke Hong Kong ini adalah game changer. Ini menandakan pergeseran strategi dari sekadar menjual bahan baku menjadi produk olahan bernilai tambah tinggi.
Data Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology (BEST TRUST) berbicara lantang: tren ekspor kopi biji Lampung melesat bak roket.
Pada tahun 2023, volume ekspor mencapai 167,56 ribu ton dengan nilai fantastis Rp4,725 triliun. Angka ini kian membengkak di tahun 2024 menjadi 189,81 ribu ton senilai Rp10,456 triliun.
Baca Juga: Bye-bye Angkot Tua! Pemkot Bandar Lampung Siapkan Subsidi untuk Peremajaan Armada
Bahkan, hingga Juli 2025, ekspor telah menyentuh 160,73 ribu ton dengan nilai lebih dari Rp10,741 triliun. Ini bukan sekadar angka; ini adalah bukti nyata dominasi kopi Lampung di kancah global.
"Selama periode tersebut, ekspor kopi Lampung telah menjangkau lebih dari 50 negara tujuan setiap tahunnya," ungkap Donni Muksydayan, "Ini mencerminkan kuatnya minat pasar global terhadap kopi berkualitas dari provinsi ini."
Keberhasilan ekspor kopi bubuk sangrai ini tak lepas dari sinergi apik berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Lampung. "Kami mendukung penuh setiap upaya peningkatan nilai tambah produk pertanian," kata Donni.
"Karantina hadir untuk memastikan bahwa produk ekspor tidak hanya aman, tetapi juga memenuhi standar internasional."
Ekspor perdana ke Hong Kong diharapkan menjadi pemantik semangat bagi para pelaku industri kopi di Lampung. Ini adalah momentum untuk terus mengasah kapasitas produksi, meningkatkan kualitas olahan, dan berani berinovasi menciptakan produk-produk hilir yang memikat.
"Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu sentra kopi unggulan nasional yang siap bersaing di pasar global dengan produk bernilai tambah tinggi," pungkas Donni. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Bye-bye Angkot Tua! Pemkot Bandar Lampung Siapkan Subsidi untuk Peremajaan Armada
-
Skandal Rp 2 Miliar Guncang Bank BUMN di Balam: Kisah Gelap di Balik Janji Manis Kredit Fiktif
-
Dibui, Mantan Pejabat BPBD Lampung Utara Korupsi Uang Makan Minum
-
Nelayan Pandeglang Ditemukan Mengambang di Perairan Sebesi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
7 Pantai di Pesisir Barat Lampung yang Relatif Sepi dan Terasa Lebih Privat
-
Cuma Rp1-3 Juta untuk Liburan ke Pahawang, Rincian Biaya Hemat bagi Traveler
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM